Saya tidak mau mengklaim siapa salah siapa benar ,tapi fakta bernicara apa adanya. Kata warga polos .Kami kecewa dengan dengan janji politik. Janji manis dan semuanya sia-sia dan  tidak ada realisasi.Â
Warga merasa selama ini ditipu oleh para pelaku politik, kata-kata ini sangat melukai hati nurani saya secara pribadi.
Maka merenungi dari hikmah  kata-kata tersebut diatas, saya tidak mau nenebar janji manis politik. Betul janji itu sangat menarik dan bahkan sangat menarik sekali. Namun yang terpenting kita harus melihat kapasitas. Anda berbicara atas dasar apa dengan nenebar janji  ?Â
"Perlu diketahui topoksi seorang legislator, bukan eksekutor. Fungsi legislatif jelas. Mengatur anggaran, membuat Undang-undang /prudak hukum daerah dan mengawasi".
Adakah konsep baru yang ditawarkan?
Pasti ada.Ada anak muda,orang baru,ada figur baru ,tentu saja ada harapan baru.
Bicara soal politik uang bukan cerita baru.Â
Kominmen  saya. Tegas menolak politik uang dan perlu dibasmi dari rupublik ini. Jika kita membiasakan politik uang, secara tidak langsung kita telah mewariskan sistem berdemokrasi yang sesat.Â
Dimana kesempatan untuk jadi pemimpin tidak ada lagi dilihat dari kualitas melainkan dari kemampuan finansialnya. Ini menjadi tugas bagi kita semua untuk membasmi kebiasaan buruk yang selama ini disetiap pesta demokrasi dinegeri ini.Â
"Mari kita sama-sama mengembalikan fungsi demokrasi sebagaimana mestinya, sehingga menjadi harapan baru, bahwa semua orang bisa jadi Bupati, Gubernur, DPR,DPD,DPRD bahkan Presiden .Selama ia mempersiapkan diri dengan kualitas -kualitas yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pemimpin".
Anda orang muda. Saya berpesan agar mereka merasakan betapa berartinya mereka dimata publik ?Â