Mohon tunggu...
Muhammad Ainul Yaqin
Muhammad Ainul Yaqin Mohon Tunggu... Dosen Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Dosen Teknik Informatika yang menekuni bidang keahlian Rekayasa Perangkat Lunak, Sistem Informasi, Manajemen Proses Bisnis, Process Mining, dan Arsitektur Enterprise.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Kenapa Stakeholder Bisa Jadi mimpi Buruk dalam Arsitektur Software

11 Maret 2025   04:00 Diperbarui: 9 Maret 2025   11:33 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.bing.com/images/create/fotografi-hyper-realistik-yang-menggambarkan-situa

Selamat datang di dunia arsitektur perangkat lunak, tempat di mana keputusan teknis bisa menentukan nasib bisnis, dan di mana stakeholder berkumpul seperti dalam serial drama yang penuh konflik kepentingan. Dalam artikel ini, kita akan menggali peran stakeholder dalam arsitektur perangkat lunak, tantangan yang mereka hadapi, dan bagaimana mereka mengambil keputusan dengan tingkat kekacauan yang mirip rapat keluarga besar sebelum Lebaran.

Bayangkan sebuah perusahaan teknologi yang sedang membangun sistem baru. Ada arsitek perangkat lunak yang ingin desainnya elegan, insinyur perangkat lunak yang ingin semuanya simpel, manajer proyek yang panik soal tenggat waktu, pemilik bisnis yang cuma peduli soal cuan, dan pengguna akhir yang bahkan belum tahu bahwa mereka akan mengeluh nanti. Semua orang ini adalah stakeholder yang, suka atau tidak suka, harus bekerja sama agar proyek tidak berakhir seperti film thriller yang penuh plot twist dan tragedi.

Siapa Saja Stakeholder dalam Arsitektur Perangkat Lunak?

Stakeholder dalam arsitektur perangkat lunak adalah orang-orang yang memiliki andil, kepentingan, atau setidaknya opini keras soal bagaimana sebuah sistem seharusnya dibuat. Mereka bisa dibagi ke dalam beberapa kategori:

  • Arsitek Perangkat Lunak
    Ini adalah orang yang bertugas memastikan sistem tidak runtuh seperti rumah kartu. Mereka harus memikirkan skalabilitas, keamanan, dan efisiensi, sambil berusaha memahami keinginan stakeholder lain yang kadang bertentangan.

  • Insinyur Perangkat Lunak
    Mereka yang harus menerjemahkan desain arsitek menjadi kode nyata. Sering kali, mereka adalah korban utama perubahan mendadak dari stakeholder lain. Mereka yang paling sering berkata, "Kenapa kita nggak pakai framework yang kemarin aja?".

  • Manajer Proyek
    Seseorang yang bertanggung jawab memastikan semua berjalan sesuai rencana, meskipun rencana itu sering kali berubah seperti cuaca di bulan April. Mereka juga yang paling sering mendengar kalimat "Tolong ya, ini harus jadi minggu depan".

  • Pemilik Bisnis
    Tujuan mereka sederhana: sistem harus mendatangkan uang. Jika arsitektur perangkat lunak bisa bikin mereka lebih kaya, maka mereka setuju. Kalau tidak, ya... mereka mulai bertanya kenapa proyek ini mahal banget.

  • Pengguna Akhir
    Orang-orang yang akhirnya akan menggunakan sistem ini, sering kali tanpa tahu bahwa mereka adalah stakeholder. Mereka baru sadar ketika fitur yang mereka mau tidak ada dan mulai komplain di media sosial.

  • Tim Keamanan dan Regulator
    Mereka yang memastikan sistem tidak bocor seperti ember berlubang dan mematuhi aturan yang ada. Sayangnya, keinginan mereka sering kali dianggap sebagai penghalang kreativitas oleh stakeholder lain.

Tantangan dalam Pengambilan Keputusan Arsitektur

Dalam dunia nyata, pengambilan keputusan arsitektur perangkat lunak bukanlah proses yang damai seperti piknik di taman. Sebaliknya, ini lebih mirip dengan debat politik di acara TV, di mana setiap stakeholder punya agenda sendiri. Berikut adalah beberapa tantangan utama yang sering muncul:

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
    Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun