Selamat datang di dunia arsitektur perangkat lunak, tempat di mana keputusan teknis bisa menentukan nasib bisnis, dan di mana stakeholder berkumpul seperti dalam serial drama yang penuh konflik kepentingan. Dalam artikel ini, kita akan menggali peran stakeholder dalam arsitektur perangkat lunak, tantangan yang mereka hadapi, dan bagaimana mereka mengambil keputusan dengan tingkat kekacauan yang mirip rapat keluarga besar sebelum Lebaran.
Bayangkan sebuah perusahaan teknologi yang sedang membangun sistem baru. Ada arsitek perangkat lunak yang ingin desainnya elegan, insinyur perangkat lunak yang ingin semuanya simpel, manajer proyek yang panik soal tenggat waktu, pemilik bisnis yang cuma peduli soal cuan, dan pengguna akhir yang bahkan belum tahu bahwa mereka akan mengeluh nanti. Semua orang ini adalah stakeholder yang, suka atau tidak suka, harus bekerja sama agar proyek tidak berakhir seperti film thriller yang penuh plot twist dan tragedi.
Siapa Saja Stakeholder dalam Arsitektur Perangkat Lunak?
Stakeholder dalam arsitektur perangkat lunak adalah orang-orang yang memiliki andil, kepentingan, atau setidaknya opini keras soal bagaimana sebuah sistem seharusnya dibuat. Mereka bisa dibagi ke dalam beberapa kategori:
Arsitek Perangkat Lunak
Ini adalah orang yang bertugas memastikan sistem tidak runtuh seperti rumah kartu. Mereka harus memikirkan skalabilitas, keamanan, dan efisiensi, sambil berusaha memahami keinginan stakeholder lain yang kadang bertentangan.Insinyur Perangkat Lunak
Mereka yang harus menerjemahkan desain arsitek menjadi kode nyata. Sering kali, mereka adalah korban utama perubahan mendadak dari stakeholder lain. Mereka yang paling sering berkata, "Kenapa kita nggak pakai framework yang kemarin aja?".Manajer Proyek
Seseorang yang bertanggung jawab memastikan semua berjalan sesuai rencana, meskipun rencana itu sering kali berubah seperti cuaca di bulan April. Mereka juga yang paling sering mendengar kalimat "Tolong ya, ini harus jadi minggu depan".Pemilik Bisnis
Tujuan mereka sederhana: sistem harus mendatangkan uang. Jika arsitektur perangkat lunak bisa bikin mereka lebih kaya, maka mereka setuju. Kalau tidak, ya... mereka mulai bertanya kenapa proyek ini mahal banget.Pengguna Akhir
Orang-orang yang akhirnya akan menggunakan sistem ini, sering kali tanpa tahu bahwa mereka adalah stakeholder. Mereka baru sadar ketika fitur yang mereka mau tidak ada dan mulai komplain di media sosial.Tim Keamanan dan Regulator
Mereka yang memastikan sistem tidak bocor seperti ember berlubang dan mematuhi aturan yang ada. Sayangnya, keinginan mereka sering kali dianggap sebagai penghalang kreativitas oleh stakeholder lain.
Tantangan dalam Pengambilan Keputusan Arsitektur
Dalam dunia nyata, pengambilan keputusan arsitektur perangkat lunak bukanlah proses yang damai seperti piknik di taman. Sebaliknya, ini lebih mirip dengan debat politik di acara TV, di mana setiap stakeholder punya agenda sendiri. Berikut adalah beberapa tantangan utama yang sering muncul: