Mohon tunggu...
Muhammad Ainul Yaqin
Muhammad Ainul Yaqin Mohon Tunggu... Dosen Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Dosen Teknik Informatika yang menekuni bidang keahlian Rekayasa Perangkat Lunak, Sistem Informasi, Manajemen Proses Bisnis, Process Mining, dan Arsitektur Enterprise.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Elisitasi Software Requirement: Seni Membaca Pikiran Klien yang Tidak Bisa Membaca Pikiran Sendiri

13 Februari 2025   21:24 Diperbarui: 13 Februari 2025   21:27 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.bing.com/images/create/buat-foto-hyper-realistic-humoris-tentang-seorang-/

Bayangkan kamu seorang pengembang software, duduk santai menikmati kopi, lalu tiba-tiba klien datang dengan pernyataan sakti: "Saya ingin aplikasi yang simpel, tapi canggih, mudah digunakan, tapi punya banyak fitur." Oke, itu ibarat seseorang minta mobil sport yang irit bensin dan bisa terbang ke bulan.

Inilah kenapa elisitasi software requirement itu penting. Elisitasi adalah seni memahami apa yang sebenarnya diinginkan pengguna, meskipun mereka sendiri kadang tidak tahu. Proses ini adalah tahap awal dalam rekayasa perangkat lunak di mana kita menggali kebutuhan, keinginan, dan harapan pengguna sebelum semuanya berakhir menjadi proyek yang penuh dengan fitur-fitur tidak berguna.

Metode Elisitasi: Dari Wawancara Santai Sampai Paksaan Halus

Dalam usaha memahami isi kepala pengguna, ada beberapa metode yang bisa dipakai:

1. Wawancara (Interview)

Metode klasik ini seperti ngobrol dengan gebetan, di mana kita harus menggali informasi dengan pertanyaan yang tepat. Jika tidak hati-hati, bisa-bisa kita mendapatkan jawaban yang membingungkan seperti, "Terserah, yang penting bagus."

Menurut Norheim & Rebentisch (2024), dengan bantuan Large Language Models (LLM) seperti GPT-4, kita bisa otomatis menerjemahkan jawaban pengguna yang abstrak ke dalam struktur requirement yang lebih jelas.

2. Observasi

Metode ini cocok buat pengguna yang suka bilang "Gampang ini, tiap hari saya pakai." Tapi ketika diamati, ternyata mereka melakukan tiga belas langkah berputar-putar sebelum menyelesaikan satu tugas sederhana.

3. Workshop & Brainstorming

Metode ini memungkinkan banyak pemangku kepentingan berkumpul dalam satu ruangan untuk membahas fitur yang diinginkan. Biasanya sesi ini bisa berubah menjadi debat kusir antara yang ingin desain minimalis vs yang ingin tombol warna-warni segede gaban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun