Mohon tunggu...
Danang Yanuarianto
Danang Yanuarianto Mohon Tunggu... Insinyur - Engineer who like sharing and learned with writing

Menulis adalah sebuah warisan ilmu untuk selalu di sebarluaskan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Jiwa yang Sepi, Dunia yang Ramai

17 Agustus 2020   20:03 Diperbarui: 17 Agustus 2020   20:09 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
id.pinterest.com/pin

Dalam kehidupan terdapat jiwa jiwa yang sepi berbicara dengan suara yang lantang

Permasalahan hidup lebih berat di alam pikiran dibandingkan dengan kenyataan

Realita hidup, mengalir hidup, berbeda dengan pikiran penuh dengan pertanyaan, mengapa kita hidup? Untuk apa tujuan hidup? Setelahnya aka ada kegiatan apa? Apa yang harus diperbuat?

Segala macam pertanyaan terakumulasi menjadi kerangka paragraf , berbanding terbalik dengan keadaan dimana matahari tetap terbit dari timur ke barat, kita bernafas dengan oksigen yang sama, pijakan kita di dunia tetap sama tanah.masalah ada karena pikiran, dan solusi ada karena pikiran juga.

                                                                                                        

Hidup tidak bedanya dengan air yang mengalir, salah satu cara menyakini jika hidup adalah bagian dari skema besar dalam kehidupan dan bisa kita yakinin seperti air, karena pada ujung kehidupan kita akan menuju pada suatu mura yang sama yakni kematian. Berikutnya kita akan mengalami berbagai hal yang jelas , dan akan kita tau sebagai suatu bentuk hasil dari jerih payah, dan kekuatan untuk diri kita senditi.

Lebih baiknya kita terlepas dari prasangka, masalah , prahara , kemudian menjalanin jalananya hidup sebagai aliran dari rintik ritntik air, sehingga kita mengetahui apa yang menjadi hal untuk kita jalanin

Jangan terpengaruh dengan pandangan orang, jangan mengeluh, teruslah melaju, menjalanin impian dengan suka cita, dan anggap setiap detiknya hidup adalah keberkahan yang akan selalu menjadi hikmat bagi diri kita sendiri.

Menjalani  ketetapan bagi jejak jejak langkah setiap harinya karena langkah  adalah jalan menuju keberkahan  menjadi keadaan lebih baik. Dan tepat guna akan membawa kita kepada hal positf menarik keberuntungan akan diri  menjadi yang terbaik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun