Mohon tunggu...
Yanto Mulyadi
Yanto Mulyadi Mohon Tunggu... Sales - Sales Motivator, Trainer , Coach and Healer

Sales Trainer, Sales Coach, Mindfulness Coach. Pengalaman lebih dari 15 tahun sebagai Praktisi Sales. Jajaran 1 persen TOP Sales Dunia. PIC : 08129720898

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Resesi? Ini 5 Langkah yang Harus Anda Lakukan!

30 Juli 2020   00:24 Diperbarui: 30 Juli 2020   00:15 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sales | Sales Coach | Sales Motivator. BBC News Indonesia, 18 Mei 2020 menulis wabah virus covid 19 menyebabkan Jepang mengalami resesi. Sementara Detik.com, 26 Juli 2020 menulis, Singapura dan Korea Selatan sudah masuk jurang resesi karena tekanan pandemi Covid 19 yang begitu kuat. Dalam ilmu ekonomi, suatu negara dikatakan resesi apabila ekonominya minus dua kuartal berturut-turut. Bagaimana dengan Indonesia? 

Jika ekonomi Indonesia kuartal ke II dan III 2020 terkoreksi atau minus maka Indonesia resmi masuk jurang resesi pada kuartal III 2020 mengikuti Singapura dan Korea Selatan. Saya meyakini Pemerintah akan melakukan berbagai upaya agar negara kita tidak masuk jurang resesi di kuartal ke III. Kalaupun resesi, jangan sampai terlalu dalam. Mari kita dukung setiap kebijakan Pemerintah dalam upaya penanganan resesi.

5 Langkah yang harus anda lakukan dari sudut pandang saya sebagai praktisi penjualan dan sales motivator jika Indonesia benar-benar resesi?

1.Tetap tenang.

Tetap tenang dalam situasi apapun termasuk resesi. Panik dan takut tidak akan membawa keuntungan apapun buat anda. Kita selalu mendengar sebuah kalimat bijak mengatakan BADAI PASTI BERLALU. Saya yakin badai Virus Corona pasti akan segera berlalu. Alam semesta sudah mengajarkan kita bahwa dalam setiap tahapan kehidupan manusia ada saatnya seseorang di atas dan ada saatnya di bawah. Sebesar apapun gelombang laut, saat sampai ke tepian pantai akan langsung sirna.

Saat sedang di atas sepatutnya kita tetap saling membantu orang yang sedang kesulitan. Saat sedang di bawah mari kita tetap bersyukur, bersabar dan tidak saling menyalahkan serta terus melakukan berbagai upaya agar tetap bertahan jika resesi datang.  Banyak yang mengatakan ke saya, mudah sekali Pak Yanto Mulyadi mengatakan demikian namun prakteknya tidak seperti itu. 

Saya sepakat dengan anda. Bukankah kita harus bersyukur masih diberikan nafas kehidupan oleh Tuhan dibandingkan dengan saudara kita yang terbaring dengan ventilator terpasang. Mereka harus membayar mahal untuk mendapatkan oksigen, sementara kita gratis. Kita doakan korban Covid 19 segera sembuh.  Apakah fakta ini cukup membuat anda bersyukur dalam situasi sulit?

2.Mulai Berinvestasi.

Saya tidak meminta anda untuk menginvestasikan sejumlah uang meskipun bagi sebagian orang resesi adalah saat yang tepat untuk investasi ke pasar modal. Cermati nasehat orang terkaya no.2 di Hongkong LI KA SHING. 3 Investasi yang akan menghasilkan penghasilan terus menerus yaitu investasi beramal, investasi belajar dan investasi berbakti. Saya belum cukup pantas mengajari anda investasi beramal dan investasi berbakti. 

Ini yang saya lakukan selama tiga bulan Work From Home, membaca 20 buku bahkan ada yang saya ulang. 10 buku di antaranya adalah buku-buku karya salah satu Guru dalam film The Secret yang sangat fenomenal di tahun 2006 yaitu Joe Vitale yang  mendapat julukan Pakar Internet Marketing dan Budha Internet. 

Saya belajar menulis lebih dari 40 artikel yang mengulas penjualan di Kompasiana, Linkedin dan Kaskus. Selama Work From Home saya juga mengambil lima Sertifikasi International berbasis online, dua di antaranya sudah lulus sementara tiganya masih dalam proses belajar. Saya berinvestasi belajar untuk masa depan meskipun hasilnya tidak instant. Bagaimana dengan anda? Apa yang anda pelajari selama Work From Home?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun