Mohon tunggu...
Yanto Mulyadi
Yanto Mulyadi Mohon Tunggu... Sales - Sales Motivator, Trainer , Coach and Healer

Sales Trainer, Sales Coach, Mindfulness Coach. Pengalaman lebih dari 15 tahun sebagai Praktisi Sales. Jajaran 1 persen TOP Sales Dunia. PIC : 08129720898

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Kenapa Bukan Trans Penjualan?

8 April 2020   12:34 Diperbarui: 8 April 2020   12:32 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sales Coach | Sales. Joe Vitale dalam bukunya Buying Trances menjelaskan, Trans adalah kondisi ketika fokus perhatian kita menyempit. Beliau juga  menjelaskan Trans Pembelian adalah memusatkan perhatian orang terhadap manfaat produk dan jasa anda. Jika anda dapat mengarahkan fokus perhatian pada kebutuhan calon klien, maka anda  dapat mempertahankan Trans Pembelian klien anda. Jika calon klien mengalami Trans Pembelian, kemungkinan besar mereka akan membeli dari anda.

Kesalahan yang dilakukan para sales adalah mereka berfokus pada Trans Penjualan. Saat anda berfokus pada Trans Penjualan artinya anda hanya berfokus kepada kebutuhan anda sendiri. Kebutuhan anda sebagai sales pada umunya berkisar seputar target penjualan dan sejumlah uang yang anda hasilkan jika calon klien membeli produk dan jasa anda. Trans penjualan membuat calon klien kemungkinan besar tidak akan membeli barang atau jasa anda. Mereka akan berfikir anda mau mengambil keuntungan dari mereka. Karena itu hindari Trans penjualan dan berfokuslah kepada Trans Pembelian.

Tiga hal yang menjadi fokus ( Trans Pembelian ) calon klien sebelum memutuskan membeli :

1.Apa manfaatnya buat saya?

Jelaskan berbagai manfaat yang akan didapatkan calon klien anda  jika membeli produk atau jasa anda. Jika saya sebagai calon klien tentu saya tidak akan membeli produk atau jasa yang tidak bermanfaat buat saya. Saat anda menjelaskan berbagai manfaat produk dan jasa yang anda jual, artinya anda sudah keluar dari ego anda sebagai sales. Anda mulai berfokus pada kebutuhan calon klien anda. Anda juga mulai peduli dengan calon klien anda.

2.Berapa harganya?

Hal pertama yang harus dihindari saat menjual produk atau jasa apapun adalah bicara harga diawal. Menurut pendapat saya lebih dari 15 tahun sebagai penjual asuransi jiwa, calon klien akan membeli asuransi jiwa jika manfaat yang mereka dapatkan jauh lebih besar dari premi yang harus mereka keluarkan setiap bulannya. Jadi yang harus anda tonjolkan adalah manfaat dan nilai yang didapat dari sebuah program Asuransi Jiwa. Setelahnya calon klien akan bertanya berapa premi perbulannya. Jika sudah bertanya harga maka calon klien siap membeli.

3. Apakah anda bisa dipercaya?

Jika calon klien anda sudah tidak ada keberatan dengan trans pembelian dari aspek manfaat dan harga, selangkah lagi mereka akan membeli. Ayo lanjut kepada Trans Pembelian terakhir. Trans Pembelian yang terakhir adalah mengenai sikap anda. Calon klien menyukai sales yang jujur dan apa adanya. Calon klien bisa melihat dan merasakan anda jujur atau tidak dari cara berbicara anda. Anda tidak akan bisa bersembunyi dibalik topeng. Vibrasi pikiran akan menyebar dan bisa dirasakan oleh lawan bicara anda. Vibrasi positif akan menghasilkan respon positif.

Inilah startegi pamungkas yang saya lakukan dalam penjualan asuransi jiwa dan terbukti calon klien membeli Asuransi Jiwa dengan saya. Jika cara ini  terbukti membuat orang membeli Asuransi Jiwa yang tidak ada wujud fisiknya, maka cara ini juga sama ampuhnya jika dipakai untuk penjualan produk dan jasa lainnya. Yuk para sales, praktekkan dan jangan kaget dengan hasil yang akan anda dapatkan setelahnya.

Yanto Mulyadi

Sales Trainer and Coach

PIC : 08129720898

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun