Mohon tunggu...
Yanti Rahmayanti
Yanti Rahmayanti Mohon Tunggu... Guru SMP

Hobi: membaca dan menulis puisi, cerpen/carpon dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Saat Pow Beraksi

3 April 2025   13:21 Diperbarui: 3 April 2025   13:21 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pow dan Lopi (Sumber: Dokumen Pribadi)

Pow menggerakkan tangannya, memohon Lopi agar mengeluarkan dirinya dari dalam ember. Lopi mendorong ember itu perlahan hingga mendekati tepian teras. Hups, tubuh Pow tergeser ke luar. Ah, kini dia terbebas. Pow menarik napas lega. Matanya berkedip, lalu menatap Lopi. Dengan tubuh lemasnya Pow mengulurkan tangan kepada Lopi.

"Lopi, maafkan aku. Mungkin ini akibat dosaku."

"Apa maksudmu, Pow?"

"Sebenarnya aku berniat menghajarmu tadi. Kau membuat tidurku terganggu."

"Begitukah? Maafkan aku juga, Pow. Tapi, apakah kau lupa, hari ini lebaran tiba. Kenapa dirimu hanya tidur sepanjang hari?"

"Benarkah?"

Pow terdiam sejenak. Sayup-sayup suara takbir bersahutan menghiasi hari yang indah itu.

"Lopi, maukah kita akur mulai hari ini?" ajak Pow penuh harap.

"Siap, Pow. Karena hanya kau yang aku punya, teman sekaligus musuh. Miaw..."

Pow dan Lopi tertawa bersama penuh kemenangan. Kemenangan tanpa harus saling mengalahkan. (YR)

Kemenangan tanpa harus saling mengalahkan (Sumber: Dokpri)
Kemenangan tanpa harus saling mengalahkan (Sumber: Dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun