Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perluasan Gerakan Peduli Tetangga untuk Pendidikan Berkualitas di Kampar

11 Mei 2023   10:13 Diperbarui: 11 Mei 2023   10:59 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri. Hot Martua Pasaribu dan Yanti Kerlip menjelaskan Rintisan PKBM Rumah Kerlip Beriman dalam Pelatihan Kapasitas KPM di aula Dinas PMD (9/5/2023)

Pertemuan perdana kami dengan Kader Pembangunan Manusia (KPM) di Bulan Aksi Menuju Satuan Pendidikan Ramah Anak (MeSRA) Beriman terlaksana berkat inisiatif Kabid Pemberdayaan Masyarakat Dinas PMD Kabupaten Kampar, H. Ibrahim. Sebanyak 28 perempuan KPM dari 28 desa dari Kecamatan Bangkinang, Bangkinang Kota, Kuok, dan Salo mengikuti peningkatan kapasitas KPM dalam upaya cegah stunting di aula Dinas PMD (9/5/2023).

" Tugas mulia mengawal penganggaran yang adil gender dan peduli anak hanya bisa dilaksanakan relawan yang bekerja dengan sepenuh hati. Komitmen Kampar untuk melakukan pencegahan stunting membuat kader posyandu, bidan desa, dan relawan senior lainnya menjadi KPM. Tak mengherankan jika hampir semua KPM adalah perempuan, "ujar Lukman Sabadoe, Kepala Dinas PMD Kampar dalam pembukaan Pelatihan Kapasitas KPM dalam Mencegah Stunting (9/5/2023).

Hadir sebagai narasumber pelatihan H. Ibrahim, kabid PM Dinas PMD, Afifudin TAPM Provinsi Riau, Ahmad Yani, TAPM Kabupaten Kampar, Yanti Sriyulianti, Hot Martua Pasaribu, dan Ranti dari Yayasan Sigap Kerlip Indonesia (YSKI) Kabupaten Kampar. 

"Peran penting KPM dalam menurunkan stunting di Kabupaten Kampar makin menguat. Kampar satu-satunya di Riau yang membentuk KPM. Hasil pengisian form 4 dalam score card akan menjadi pertimbangan utama dalam pencairan anggaran desa tahap ketiga. TAPM akan memfasilitasi pelatihan ini dengan penyamaan persepsi dalam pengisian form tersebut. Tahun ini Pak Bupati menargetkan kita bisa menurunkan angka stunting sampai di  bawah 4%. Saat ini  di angka 14,5%. Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) yang digerakkan Forum CSR Kampar berkomitmen membantu penanganan 164 anak stunting. Pak Bupati akan menggerakkan ASN Kampar untuk menangani 498 anak stunting sisanya, "urai Kabid PM Dinas PMD Kampar.

Yanti Sriyulianti, Ketua YSKI Kampar menyampaikan beberapa inovasi PJ Bupati Kampar, Dr. H. Kamsol dalam upaya mewujudkan ekosistem pembangunan yang berkeadilan, yakni Desa Ekowisata Ramah Anak Peduli Perempuan (Derappp), Gerakan Bangkit Menuju Layak Anak Utama (Gerbang Melayu), Mesra Beriman, PKBM Rumah Kerlip Beriman, dan yang terkini, Gerakan Peduli Tetangga. Ranti melakukan demo produk kesehatan dan Hot Martua sebagai Koordinator menjelaskan Rintisan PKBM Rumah Kerlip Beriman. 

Afifudin dan Ahmad Yani memfasilitasi pengisian Form 4 Score Card dalam Pelatihan kapasitas KPM terkait penguatan komitmen desa cegah stunting (codeceting). 

Pendidikan Berkualitas Untuk Semua

Komitmen PJ Bupati Kampar untuk  mencapai 18 target SDG's Desa pada 2030 terus mendapat dukungan banyak pihak. Gerakan Peduli Tetangga semula fokus untuk memastikan tak ada fakir miskin yang kelaparan juga menjangkau warga yang sakit parah dan membutuhkan biaya tambahan untuk ongkos pengobatan. Ketua YSKI Kampar memperluas Gerakan Peduli Kampar untuk Pendidikan Berkualitas yang menjadi target SDG's Desa keempat.

Pendidikan berkualitas yang dimaksud adalah  peningkatan layanan pendidikan yang lebih merata dan inklusif serta kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua warga. Dalam hal pemerataan, PJ Bupati Kampar melalui Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) dengan dukungan YSKI Kampar dan multipihak menemukenali 1.416 Anak Tidak/Putus Sekolah (ATS/APS), 539 Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), dan 29.370 warga usia 7-21 tahun dari 6.532 KK yang mengalami kemiskinan ekstrem dan belum menerima bantuan apapun sampai Hari Ibu(22/12/2022).

Hasil advokasi YSKI Kampar ke Pemerintah di Jakarta, sekitar 8 ribu warga usia 7-21 tahun dari 6.532 KK yang mengalami kemiskinan ekstrem sudah masuk dalam penerima Program Indonesia Pintar (PIP) pada 31 Desember 2022. Rencananya ATS/APS/ABK dari kelompok ini akan menjadi Calon Peserta Didik (CPD) PKBM Rumah Kerlip Beriman terdekat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun