Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bu Nia: Tak Sabar Menunggu Pagi

28 Agustus 2019   05:22 Diperbarui: 28 Agustus 2019   06:05 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ah...senangnya.

Ternyata mereka hebat, usaha yang berbeda harus mendapatkan reward yang sama...karena berbeda itu bukan masalah...

Terimakasih ABK,  sudah mengajarkan kami tentang indahnya sebuah perbedaan.

Sayang selama proses belajar, ABK menolak di foto, jadi saya tidak punya foto nya 

Setelah ABK masuk, saya minta semua anak membuka buku IPA dan membaca halaman 22 tentang siklus menstruasi. Saya beri waktu 5 menit saja. Ternyata dalam waktu 2 menit, ABK sudah bilang selesai dan dia segera berdiri untuk bersiap ke luar kelas. Tapi saya tahan lagi dan bilang padanya, "ABK, kamu harus duduk dan belajar sama ibu, jika tidak mau, kamu akan disuruh pulang dan tidak boleh sekolah". Dan diapun mau duduk dengan wajah yang ketakutan. 

Saya sedikit khawatir, lalu saya segera minta maaf padanya. "ABK, maafkan ibu yaaa, kamu harus belajar IPA 3 jam pelajaran nanti ibu beri nilai 100",  dan diapun kembali mengangguk. 

Ah...saya lega rasanya...

Menjelang subuh, Bu Nia mengirimkan komentar cerdas dari anak-anak yang sudah lulus dari kelas digital binaan sebelumnya setelah membaca kisahnya di atas .

Anak 1:  wahhhh... keren bgt buu...temen temen kelasnya keren
Anak 2: keren bangett temen temennya udah sadar mana porsi nya ABK mana porsinya mereka, progres dari ABK sama temen2 nya bener bener diapresiasi, bu nia juga keren bisa ngertiin cara ABK belajar, semoga guru2 lainnya gitu ya bu. Dikasih kesempatan yang setara sama anak yang lainnya

Nia Kurniati: Terimakasih masukan...
Iya nih, jadi PR kita semua, harus bisa membuat pendidikan yang memanusiakan manusia ya..

Anak 2: setara juga kan ga mesti sama tapi sesuai yaa buu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun