Bu Dina, narsum saya memuji sudah bagus. Namun ada yang kurang pas yaitu suami tidak suka kopi. Lalu memanggil suami dengan sebutan bapak bukan papa seperti dalam cerita saya. Setelah saya rombak, jadilah kisah inspiratif tersebut.
Beberapa teman mengalami hal sama. Respon narsum lama. Bahkan ada yang menjawab pertanyaan sangat singkat. Namun ada juga bisa berkomunikasi langsung dan bisa telepon.
Jelang buku selesai, ada hal yang menyesak dada. Saya pun ikut menangis. Betapa tidak, salah satu pemuda penyandang kanker tidak bisa membaca hasil karya yang ditulis teman karena Allah telah memanggil-Nya. Mata saya basah mendengar berita tersebut di grup. Inalillahi wa Inna ilaihi Raji'un. Semoga beliau Khusnul khatimah. Aamiin.
Kini buku tersebut sedang proses pengiriman. Buku berwarna pink menjadi kenangan terindah bersama para penderita kanker yang tetap semangat dan tegar untuk kesembuhannya.
Semoga sesudah buku ini harapan saya bisa membuat buku solo. Semoga
Ambarawa, 10 Januari 2023