"45 ribu Bu," lanjutnya. Selanjutnya saya diberi kertas kecil untuk ditukarkan susu kedelai. Segera saya beralih tempat. Diambilkan susu kedelai yang masih hangat dengan harga 10k. Jika manis dan diberi coklat harga 14k.
Sejenak saya menengok pembuatan tahu yang ada di bagian belakang. Sengaja tak ada sekat agar para penikmat tahu bisa melihat pembuatan tahu. Namun, saya hanya melihat beberapa ibu sedang mencetak tahu dengan dibungkus kain. Dengan cekatan mereka mencetak dan membungkus dan mengikatnya. Lalu ditata dengan rapi di tempat segi empat. Selanjutnya dipres agar airnya hilang. Setelah itu dikukus. Jadilah tahu yang berbentuk kotak-kotak. Untuk penggilingan, tidak dapat kami lihat.
Di tempat utama, banyak sekali orang menikmati tahu goreng dengan kecap dan Lombok. Mereka duduk di kursi yang telah disediakan. Kursi-kursi yang melingkar sudah penuh dengan bapak ibu yang menikmati tahu serasi OM SHIN yang tentunya lezat. Semoga suatu saat bisa menikmati di sini. Tahunya setelah saya goreng memang lebih kenyal, gurih. Berbeda tahu pada umumnya.
Jika teman-teman ingin menikamti tahu di tempat atau sekadar beli untuk digoreng di rumah, silakan pergi ke Bandungan. Mudah kok tempatnya. Kalau sudah sampai Bandungan ke barat sedikit akan kita temui rumah tempat dijual tahu. Tempat parkir juga luas. Jadi rekomended juga lho untuk menjadi oleh-oleh saat berwisata ke Bandungan. Tempat ini bisa dijadikan destinasi setelah jalan-jalan di Celiosa atau Gedong Songo. Oke. Yuk makan tahu goreng kala hujan sore-sore. Salam
Ambarawa, 11 November 2022