Si Mumu diam saja. Si Lulu tidak tahu apakah si Mumu paham akan nasihat temannya.
Mumu diam saja karena ia baru mencari cara agar ia bisa lepas dari tempat itu.
" Hemm aku lebih baik kabur saja. Di luar pasti banyak makanan lezat," ucap si Mumu sambil melihat-lihat celah pagar yang bisa untuk keluar. Namun, ia tak juga menemukan celah untuk bisa keluar. Ia pun berusaha mencari cara lain agar ia bisa keluar. Akhirnya ia menemukan cara tapi ia diam saja.
"Kok senyum-senyum sendiri Mu?" tanya si Lulu penasaran setelah melihat wajah si Mumu ceria.
"Tdak apa-apa kok," jawab si Mumu sambil melihat-lihat pintu. Ia menunggu Pak Yon untuk memberi makan.
Si Lulu heran dengan sikap si Mumu. Ia pun membiarkannya.
"Tuh Pak Yon datang, dia baik kan. Makan secukupnya saja, biar perutmu tidak besar!"
"Ya," ucap si Mumu tenang. Si Lulu dan si Mumu pun senang karena makanan kesukaannya datang. Mereka sudah lapar. Walaupun lapar bagi Lulu sudah cukup makan beberapa saja. Beda dengan Mumu, ia amat Iahap. Sambil makan si Mumu melirik kesana kemari. Tampaknya ia gelisah. Â
"Haaa lepas-lepas!" teriak Pak Yon dengan lantangnya. Pak Yon segera menutup pintu dan berlari keluar. Rupanya si Mumu kabur.
Pak Yon berusaha mencari si Mumu. Namun, tak juga menemukan. Ia pun duduk-duduk di bawah pohon jambu barangkali di Mumu kembali.
***
Si Lulu pun gelisah. Â Ia tak bisa berbuat apa-apa atas kaburnya teman barunya. Ia hanya berdoa semoga si Mumu bisa kembali.