Mohon tunggu...
erdian
erdian Mohon Tunggu... Administrasi - pemula, amatir

laki-laki

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

[Gagal Jalani Hobi, Teruskan atau Tinggalkan?] Kalkulasi Hobi

6 Februari 2021   07:54 Diperbarui: 6 Februari 2021   08:01 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

            Hobi adalah aktifitas yang merujuk pada minat seseorang. Melakukan aktifitas yang menjadi hobi dapat memberikan suasana senang dan membangun mood yang baik. Setiap orang pasti dan tentunya boleh-boleh saja memiliki hobi masing-masing. Masalahnya adalah ada hobi yang baik semisal olahraga, berbisnis, melukis, bernyanyi, dll, adapula hobi yang harus ditinjau ulang seperti begadang, berkelahi, bergosip, dan teman-teman sejenisnya. 

           Faktanya banyak sekali hobi yang akhirnya mendatangkan keuntungan bagi pelakunya. Ini yang disebut hobi menjadi profesi. Ada orang yang hobinya bermusik lalu menjadi pemusik profesional dan akhirnya mendapat penghasilan dari bermusik. 

Ada yang hobinya berolahraga, ditekuni, lalu menjadi profesi yang menjanjikan baginya. Ada yang punya hobi di bidang pertanian lalu menjadi sukses sebagai petani. Orang-orang kategori ini adalah orang-orang yang beruntung karena bisa melakukan hobinya terus menerus sekaligus mendapatkan penghasilan dari hobinya itu.

         Di sisi lain, ada orang yang juga melakukan hobinya tetapi berkebalikan dari kelompok pertama. Bukannya mendapat keuntungan, tetapi mereka justru harus menghabiskan uang dan waktunya bahkan tidak jarang harus mengorbankan kebersamaan dengan keluarga demi hobinya itu. 

Yang masuk kategori ini misalkan hobi mendaki gunung, hobi belanja, hobi nongkrong, memelihara burung dan lain-lain. Tapi meski tidak mendapatkan keuntungan secara finansial, toh pelakunya bisa mendapatkan kepuasan batin karena bisa menyalurkan minat.

         Kategori ketiga adalah orang yang susah melakukan hobinya. Ini bisa disebabkan oleh minatnya pada sesuatu yang memang sulit untuk dilakoni karena kondisi dirinya ataupun keadaan yang tidak meungkinkan. Misalnya ada orang yang hobinya atau minatnya adalah terjun payung, sementara Ia pobhia ketinggian. 

Maka sampai kapanpun Ia tidak bisa melaksanakan minatnya itu. Karena tidak mungkin, maka terjun payung pun tidak menjadi aktifitas, dan akhirnya dicoret dari daftar hobi. Ada lagi orang yang hobinya berenang, tapi Ia berdomisili jauh dari kolam renang, sungai, ataupun danau, maka tentu saja sulit baginya untuk melakukan hobi. 

Begitu pula jika ada orang yang hobinya menyanyi, sementara sama sekali tidak punya bakat. Jika menyanyi, maka akan banyak orang melayangkan protes. Memangnya mungkin? ya mungkin saja, karena hobi menunjukkan minat, belum tentu bakat. Maka beruntunglah orang yang hobinya mencerminkan minat dan bakat sekaligus. Yah... kira-kira seperti orang di kategori pertamalah.

       Nah, yang celaka itu orang yang masuk kategori ke empat, yaitu orang-orang yang tidak pernah tahu hobinya apa. Ini kategori bahaya. Karena pada dasarnya Tuhan menciptakan manusia pasti sepaket dengan minat dan bakatnya. 

Nah, ternyata ada orang-orang tertentu yang tidak menyadari hal ini. Akhirnya dia tidak pernah tahu, minatnya apa dan hobinya apa. Orang yang seperti ini akhirnya hanya menjalani hidup dengan datar dan tidak punya motivasi. Atau jangan-jangan justru itu adalah hobinya.

       Kembali ke bahasan hobi. Sekarang kita punya kata kunci untuk hobi. Minat dan aktifitas. Apakah hobi itu dinamis? Pasti. Minat dan perhatian orang pasti berkembang setiap harinya. Ada objek tertentu yang kemarin menjadi hobi, tapi hari ini terasa membosankan, jenuh mungkin. Tapi ada pula hal-hal yang kemarin teracuhkan, ternyata hari ini menjadi menarik, sehingga kita berminat padanya, dan akhirnya menjadi hobi baru. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun