Mohon tunggu...
Yandra Susanto
Yandra Susanto Mohon Tunggu... Guru - Penulis, Pendidik, Ayah, Pendakwah

Nilai tertinggi seorang Manusia adalah ketika bisa memberikan manfaat kepada orang lain

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pertemuan Orangtua Murid dan Guru, Media Edukasi dan Parenting

25 Februari 2024   09:09 Diperbarui: 25 Februari 2024   09:15 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan tak bisa hanya melibatkan satu dua pihak saja. Semua komponen dalam masyarakat harus ikut berpartisipasi dalam mensukseskan upaya memanusiakan manusia. Tentu saja dengan kontrol dan arahan yang baik dari pemerintah.

Misalnya, ada kampung Inggris dimana semua warga berbahasa Inggris. Budaya ini bukan untuk sok-sokan tetapi dalam upaya menciptakan atmosfer pendidikan yang kental. Mengedukasi semua elemen untuk masyarakat untuk berbahasa Inggris sebisanya.

Hasilnya, dalam hitungan tahun bahkan bulan, anak-anak kampung tersebut bisa berbahasa inggris pasif hingga aktif. Menjadi salah satu icon wisata yang sangat fenomenal.

Tentu saja kita bukan melihat dari sisi komersialnya. Tetapi edukasinya. Apa yang di terapkan di sana semakin menguatkan kita bahwa pendidikan itu melibatkan banyak orang. Masyarakat adalah salah satu indikator penentu dalam pendidikan.

Bagi sekolah, tentu saja ini bisa lebih intens lagi. Sekolah bisa saja lebih baik dan aktif dalam hal ini. Sekolah bisa mengimplementasikan dalam kegiatan literasi atau memang menciptakan budaya tertentu disekolah.

Salah satu tantangan bagi sekolah adalah orang tua yang heterogen dengan tingkat pendidikan yang tentu saja juga berbeda. Jika wali murid rata-rata adalah lulusan sarjana, akan gampang melakukan edukasi dan menuntut banyak hal dalam keterlibatan mereka di kegiatan sekolah.

Tetapi bagaimana jikaasih banyak wali murid yang bahkan tidak tamat sekolah dasar? Proses menyamakan persepsi dan pandangan tentang pendidikan akan sedikit rumit.

Diantara yang bisa kita lakukan adalah mengedukasi orang tua terlebih dahulu. Memberikan pemahaman -tentang mendidik anak dalam kacamata religius serta tuntutan kurikulum. Parenting.

Kegiatan ini bisa berupa pertemuan rutin bulanan antara orang Tua dan guru berharap bisa menyamakan persepsi tentang bagaimana mendidik anak bersama-sama. Saling bertukar informasi tentang perkembangan anak dan permasalahannya dirumah dan disekolah.

Dengan demikian, penanganan setiap masalah anak bisa tepat sasaran. Orang tua juga bisa mengontrol kegiatan anak di rumah sekaligus membentuk karakter. Bagaimanapun, rumah adalah Madrasatul 'ula. Pendidikan pertama anak dengan orang tua.

Maka orang tua juga harus di upgrade pengetahuannya, diberikan penyegaran dan motivasi dalam mendidik anak sesuai zamannya. Parenting yang intensif dan berkelanjutan diharapkan bisa menutup kekurangan dan menyelaraskan metode pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun