2 hari yang lalu, selepas jam kerja, saya sempat tertegun membaca data impor non migas yang dimuat Jakarta Post edisi Selasa 3 September 2013. Meskipun mengalami penurunan dari periode yang sama ( Januari-Juli 2012) yang mencapai 5,86 juta US$ dan turun pada tahun 2013 menjadi 4,8 juta US$, impor kendaraan dan suku cadang patut menjadi fokus perhatian. Saya belum sempat mencari data lebih detail, kemungkinan besar nilai impor kendaraan dan suku cadang ini didominasi oleh kendaraan mewah dan kendaraan bertonase besar untuk keperluan industri. Mengingat kendaraan roda dua dan empat beserta suku cadangnya sudah banyak diproduksi di Indonesia.
Salah satunya Aspira. Sebagai merek lokal, yang didukung oleh beragam pabrikan, Aspira tentu sudah memenuhi persyaratan kualitas serta jaminan penyediaan barang hingga ke pelosok. Kualitas suku cadang tentu menjadi prioritas utama baik pabrikan maupun Aspira sebagai pemasok suku cadang kendaraan bermotor bagi masyarakat. Tentu seluruh pihak tidak ingin karena kualitas produk yang rendah dan tidak memenuhi standar kualitas pabrikan, masyarakat sebagai konsumen utama dirugikan. Sehingga nama baik pabrikan akan menjadi buruk.
Jika dilihat situs Aspira, di tautan ini, terlihat bahwa kualitas Aspira sudah mampu menembus pasa global. Terbukti dari keberhasilannya memasok suku cada untuk pasar di Afrika dan Timur Tengah. Diharapkan merek Aspira sebagai merek Indonesia juga kelak mampu hadir di pasar global tanpa embel-embel pabrikan tertentu. Singkat kata, merek Aspira jadi jaminan mutu bagi kebaikan kendaraan anda.
Selain faktor kualitas, jaminan ketersediaan barang menjadi faktor penting di mata konsumen, baik pihak bengkel, toko eceran maupun pemilik kendaraan bermotor. Hal ini tampaknya sangat diperhatikan pihak Aspira, sehingga jika kita mampir ke bengkel partikelir yang tidak berafiliasi dengan merek tertentu, produk-produk Aspira ini akan mudah didapat. Seperti saat ritual bulanan saya ke kawasan suku cadang di sepanjang jalan Otista. Beberapa kali pemilik toko langganan menganjurkan penggunaan suku cadang buatan Aspira. Karena nyaris belum ada komplain dari konsumennya dan harganya pun tidak terlampau memberatkan. Selain itu, jarang ada ada berita pasokan suku cadang menghilang di pasaran. Seperti saat terjadi banjir di Thailand beberapa waktu yang lalu, sehingga mengakibatkan pasokan suku cadang beberapa jenis kendaraan terhambat sampai di tangan komsumen.
Singkat kata, Aspira bukan hanya mengurangi kekhawatiran pengguna kendaraan bermotor di Indonesia. Tetapi dengan menggunakan produk Aspira yang diproduksi di Indonesia, akan memberi dukungan supaya produk ini mau dan mampu berkompetisi di pasar global dengan merek sendiri.
