"Eh, Vic, mm...coca cola saja lah..." sahut Diaz sambil berusaha menutupi kekikukannya.
"Kok kamu jadi kayak orang bingung gitu sih?" Victoria tersenyum kecil lalu bergeser sedikit mendekati Diaz. Tangannya mengusap halus pundak Diaz yang makin kikuk.
"Eh, hahaha..." tawa Diaz mencoba menetralisir keadaan.
Tiba-tiba wajah Victoria berada dekat sekali dengan wajah Diaz. Diaz sedikit kaget. Tak sepatah katapun terucap dari mulutnya. Mereka saling pandang. Victoria menyentuh hidung Diaz dengan ujung telunjuknya. Diaz terkesiap. Wajah Victoria semakin tampak cantik dari jarak dekat.
"Mukamu lucu deh, kalau seperti ini" Victoria tertawa kecil.
"Vic...you're so beautiful..." kata Diaz pendek.
Detik berikut Diaz merasakan rasa hangat menyentuh bibirnya. Victoria menciumnya dengan anggun.
Sejurus Diaz melepaskan diri perlahan. Tangannya mengusap-usap bahu Victoria. Wanita itu tersenyum manja sambil merapikan rambutnya.
"Wow, Vic,...eh..." sahut Diaz.
Diaz seperti orang yang tersadar dari hipnotis. Ia berniat ingin mengendalikan keadaan. Sekelebat satu ide pertanyaan muncul di kepalanya.
"Vic...tadi aku sempat melihat lihat foto-foto di credenza sana" kata Diaz sudah lebih tenang.