Mohon tunggu...
Yana Sopiana Nurfarizat
Yana Sopiana Nurfarizat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Chief Production Officer of Molacco

MOLACCO merupakan produk olahan minuman yang berbahan dasar biji salak Pondoh dengan rasa mix Arabica-Salacca sehingga dapat menciptakan kenangan yang unik pada saat meminumnya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Viral! Mahasiswa UNDIP Ciptakan Rasa Varian Minuman Serasa Kopi Arabica dari Biji Salak Pondoh

21 Oktober 2021   02:10 Diperbarui: 21 Oktober 2021   02:20 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 4. Molacco (Modification Salacca Bean-Coffee) Packaging

Sebagai process engineer yang peduli terhadap kondisi lingkungan, Yana menjawab tantangan permasalahan pencemaran limbah dengan Program "Zero Waste Management in Salacca home Industry melalui Pelatihan Pengolahan Limbah Biji Salak di Dusun Pondoh Menjadi Bubuk Kopi-Biji Salak Sebagai Alternatif Diversifikasi Produk Turunan Salak Pondoh". Bubuk Kopi-Biji Salak yang diproduksi diberikan nama dagang "MOLACCO: Modification Salacca Bean-Coffee".

Gambar 3. Sosialisasi Produk Molacco (Bubuk kopi-biji salak) di Collecting house bersama Kelompok Wanita Tani Dewi Sri
Gambar 3. Sosialisasi Produk Molacco (Bubuk kopi-biji salak) di Collecting house bersama Kelompok Wanita Tani Dewi Sri

"MOLACCO merupakan produk olahan minuman yang berbahan dasar biji salak Pondoh dengan rasa mix Arabica-Salacca sehingga dapat menciptakan kenangan yang unik pada saat meminumnya" tutur Yana selaku Inovator dan Chief Production Officer Molacco.

Gambar 4. Molacco (Modification Salacca Bean-Coffee) Packaging
Gambar 4. Molacco (Modification Salacca Bean-Coffee) Packaging

Kopi biji salak yang dihasilkan memiliki aroma yang mirip dengan kopi, namun rasa yang dihasilkan masih terdeteksi rasa khas salak. 

Selain itu, uji laboratorium menunjukkan kopi biji salak tidak mengandung kafein sehingga aman dikonsumsi bagi konsumen yang sensitif terhadap kafein. Istilah "kopi" dipakai lantaran keseluruhan produksi biji salak hingga penyajian dalam bentuk bubuk sama dengan cara pengolahan biji kopi.

Berawal dari keresahan terkait jumlah salak yang melimpah namun tidak memiliki masa simpan yang lama dan melihat limbah home industry yang semakin lama semakin banyak dan berpotensi mencemari lingkungan, sehingga dengan ilmu pengetahuan yang dipelajari di Teknik Kimia Undip dan studi banding ke home industry di Wonosobo terkait kopi biji salak maka didapatkan ide untuk menciptakan Molacco sebagai minuman yang dapat dinikmati oleh orang desa maupun kota. 

Selain itu, Molacco bermanfaat dalam rangka menerapkan konsep zero waste management di SHI untuk meminimalkan limbah dan meningkatkan keuntungan yang didapatkan oleh pengelola SHI.

Molacco dibuat dengan menerapkan prinsip drying (pengeringan) yang memanfaatkan panas matahari ataupun dapat dilakukan dengan oven. 

Setelah itu, diterapkan juga prinsip size reduction (pengecilan ukuran) dari biji salak menjadi bubuk biji salak berukuran 70 mesh. 

Molacco memiliki konversi yang cukup menjanjikan dalam prospek bisnis yaitu hampir 50% setelah pengeringan. Salak segar sebanyak 2 Kg bisa didapatkan kurang lebih 600 gr biji salak dan apabila dibubukkan bisa menjadi 250-300 gr.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun