Kita tidak sedang menolak kritik terhadap pesantren, yang ditolak adalah fitnah yang dikemas atas nama jurnalisme. Kita tidak sedang menuntut media untuk sujud pada simbol agama, yang dituntut adalah kejujuran intelektual dan tanggung jawab sosial. Karena jurnalisme sejatinya bukan sekadar pekerjaan memproduksi berita, ia adalah perjuangan menjaga nurani. Dan bila nurani itu mati di ruang redaksi, maka mikrofon tak lagi menyuarakan kebenaran, kamera tak lagi menangkap makna, dan layar hanya memantulkan wajah demokrasi yang kehilangan hati.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI