Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Geriatric Millennial

Penulis komunitas. Gig worker. Juru ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Makna Tirakatan yang Meluas ke Malam Kemerdekaan

17 Agustus 2025   10:02 Diperbarui: 22 Agustus 2025   08:44 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tirakatan malam kemerdekaan di Dusun Ponggol Kecamatan Muntilan | Foto Dokpri

3. Simbol kebersamaan dan nasionalisme  Meski sederhana, acara ini menjadi pengingat bahwa kemerdekaan diraih dengan pengorbanan dan harus dijaga bersama.

Asal tirakatan konon berasal dari Keraton Yogya. Daerah sekitar Yogya seperti Magelang, Temanggung, Purworejo, dan Wonosobo dulu termasuk wilayah Keraton Yogya. Oleh penjajah Belanda dan Inggris wilayah itu dipecah dengan cara mengangkat bupati, membuat peraturan gubernur tentang wilayah kekuasaan, dan lain sebagainya.

Tujuannya ingin merampas sumber daya alam atau memanfaatkan empat wilayah itu untuk jalur perdagangan.

Perluasan Makna

Dalam bahasa Indonesia perluasan makna seperti yang terjadi pada tirakatan disebut dengan generalisasi. Generalisasi makna (atau perluasan makna) terjadi ketika cakupan suatu kata berkembang dari makna yang semula spesifik menjadi lebih luas. Generalisasi membuat sebuah kata bisa dipakai dalam konteks baru, menggantikan kebutuhan istilah lain, atau menggambarkan konsep yang lebih beragam.

Dalam konteks bahasa, istilah tirakatan mengalami perluasan makna karena efisiensi berbahasa. Efisiensi berbahasa bertujuan mengurangi beban kognitif dengan memakai satu kata untuk berbagai ragam makna. Pengguna bahasa (dalam hal ini orang Jawa) mencari istilah ringkas yang bisa mencakup beragam situasi, sehingga istilah tirakatan kini digunakan untuk mengungkap rasa syukur di malam tujuhbelasan.

Perluasan makna terjadi di bahasa mana pun di dunia karena bahasa berkembang dan mengalami perubahan sesuai yang dialami penuturnya.

Beda Tasyakuran dan Tirakatan

Serupa meski taksama. Tasyakuran berakar pada ajaran Islam yang menekankan syukur sebagai bentuk ibadah dan etika sosial berbagi rezeki. Sedangkan tirakatan berakar pada kebiasaan di Jawa yang dan sudah terakulturasi menjadi ritual kebangsaan untuk memperkuat identitas dan solidaritas warga.

Tasyakuran kini juga lebih sering dipakai untuk acara syukur yang sifatnya umum, misalnya kelahiran, kelulusan, pernikahan, dll. Suasana tasyakuran lebih formal dan Islami, tapi kurang punya kedalaman kontemplatif seperti tirakatan. 

Satu lagi, istilah tasyakuran umum digunakan di berbagai daerah di Indonesia, sedangkan istilah tirakatan digunakan oleh suku Jawa saja, meski kini juga sudah dilakukan banyak orang Sunda di Jabar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun