Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Geriatric Millennial

Penulis komunitas. Gig worker. Juru ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Negara Kepulauan tapi Renang Tidak Masuk Pelajaran, Kenapa Ya?

18 Juli 2025   13:29 Diperbarui: 18 Juli 2025   13:29 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pantai Parangtritis Yogya dipenuhi pengunjung | Foto dari Radar Jogja

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan 13.466 pulau terdaftar dan berkoordinat resmi di PBB. Setiap pulau secara geografis dikelilingi oleh laut, sehingga 77% wilayah kedaulatan Indonesia berupa perairan.

Menurut Badan Informasi Geospasial, Indonesia punya perairan yang luasnya 3.257.483 km2. Kalau dihitung dengan perairan pedalaman dan perairan kepulauan, laut teritorial, zona tambahan, zona ekonomi, dan landas kontinen, maka total perairan laut Indonesia luasnya 6.400.000 km2. Sementara itu luas perairan darat (inland waters-sungai, danau, dan bendungan) kita mencapai 138.500 km2.

Dengan data seperti itu maka tidak berlebihan kalau Indonesia tempat kita tinggal ini didominasi air karena luas daratannya jauh lebih kecil, hanya 1.922.570 km2.

Sayangnya, meski tinggal di negara air, mayoritas orang Indonesia ternyata tidak bisa berenang.

Kolam Renang Rekreasi

Kabupaten Magelang tempat saya tinggal punya banyak kolam renang. Hampir semua kecamatan punya 1-3 kolam renang. Rata-rata kedalaman kolam sekitar 60-80 sentimeter untuk kolam anak dan 100-150 sentimeter di kolam dewasa.

Kedalaman kolam seperti ini memang lebih cocok untuk rekreasi ketimbang olahraga. Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) dan dan World Aquatics mensyaratkan kedalaman minimal 2 meter bagi kolam renang yang digunakan untuk olahraga. Hanya ada satu kolam yang spesifikasinya sesuai standar nasional dan internasional, yaitu kolam renang Karet Mendut yang dikelola Pemkab.

Mungkin juga pengelola kolam renang menyesuaikan dengan kesukaan warga yang menggunakan kolam untuk rekreasi. Daripada bikin kolam standar nasional, tapi gak ada yang datang, lebih baik bikin kolam untuk main air.

Ada beberapa kolam yang digunakan juga untuk les renang. Kalau sedang ke kolam renang lalu ada sekelompok anak yang les rasanya mangkel karena mereka seenaknya menguasai kolam padahal bayar masuknya sama.

Les renang itu tidak diadakan oleh pengelola kolam, melainkan inisiatif pelatih renang yang mengundang peserta les untuk berlatih di sana. Kolam renang yang mengadakan les cuma Sri Tirta di Kecamatan Borobudur. Kolamnya indoor jadi lama pun gak bakalan gosong. Sayang, kolamnya kecil karena tadinya gudang yang disulap jadi tempat berenang.

Anak-anak bersiap latihan renang setelah pemanasan | Foto: Dok Sri Tirta Pool & Eatery
Anak-anak bersiap latihan renang setelah pemanasan | Foto: Dok Sri Tirta Pool & Eatery

Namun, peserta les renang di seantero Magelang juga tidak banyak, jadi tidak meningkatkan statistik anak Indonesia yang bisa berenang. Banyaknya kolam renang di Kabupaten Magelang sebetulnya bisa saja dijadikan sarana latihan renang bagi sekolah-sekolah. Hanya saja kendala utamanya pastilah biaya.

Manfaat Renang Buat Anak Sekolah

Bila pelajaran renang diadakan di sekolah, terutama SD, manfaatnya sangat positif, yaitu:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun