Doni memasukkan kedua tangannya ke saku jaket untuk menghalau dingin. Sejak subuh hujan terus-terusan mengguyur bumi, membuat cuaca mendingin. Doni sampai harus minta pengemudi taksi online yang ditumpanginya tadi untuk mengecilkan AC.Â
Sekarang kereta Taksaka Malam sudah berjalan makin jauh dari Gambir sejak Doni menaikinya tiga jam lalu. Masih lebih dari empat jam sebelum sampai di Stasiun Tugu.
Air conditioner yang dirasakan Doni makin lama makin dingin, memaksa dia menarik resleting jaketnya sampai leher.
Doni memesan makanan dari restorasi menggunakan aplikasi WhatsApp. Dia berharap segelas teh panas dan nasi goreng bisa mengusir dingin lalu membuatnya lelap sepanjang perjalanan. Untungnya kursi di sebelah Doni kosong, jadi dia yakin akan bisa tidur tanpa terganggu teman seperjalanan yang mengajak ngobrol.
Nasi goreng datang, tapi belum sempat Doni menyuapnya ke mulut, seorang gadis berbaju putih mendadak duduk di kursi sebelah.
"Siapa, nih," Doni membatin tidak senang karena kedatangan orang tidak dikenal. Dia menyuap nasi gorengnya lalu menoleh ingin tahu siapa yang tiba-tiba duduk di sampingnya.
Perempuan berbaju putih lengan panjang itu tersenyum pada Doni. Doni membalas dengan anggukan sambil mengunyah.
"Maaf, Mas, saya numpang duduk disini sebentar, ya. Tempat duduk saya berisik ada rombongan bapak-bapak mengobrol keras," katanya.
"Anda dari gerbong mana?" tanya Doni.
"Belakang restorasi."
"Ohh." Doni melanjutkan makan sambil berharap gadis itu hanya beberapa menit saja menumpang di kursinya.