Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Istri petani. Tukang ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bincang Mengembus di Kereta Malam

24 Februari 2023   10:35 Diperbarui: 24 Februari 2023   10:53 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi diolah pribadi

Doni memasukkan kedua tangannya ke saku jaket untuk menghalau dingin. Sejak subuh hujan terus-terusan mengguyur bumi, membuat cuaca mendingin. Doni sampai harus minta pengemudi taksi online yang ditumpanginya tadi untuk mengecilkan AC. 

Sekarang kereta Taksaka Malam sudah berjalan makin jauh dari Gambir sejak Doni menaikinya tiga jam lalu. Masih lebih dari empat jam sebelum sampai di Stasiun Tugu.

Air conditioner yang dirasakan Doni makin lama makin dingin, memaksa dia menarik resleting jaketnya sampai leher.

Doni memesan makanan dari restorasi menggunakan aplikasi WhatsApp. Dia berharap segelas teh panas dan nasi goreng bisa mengusir dingin lalu membuatnya lelap sepanjang perjalanan. Untungnya kursi di sebelah Doni kosong, jadi dia yakin akan bisa tidur tanpa terganggu teman seperjalanan yang mengajak ngobrol.

Nasi goreng datang, tapi belum sempat Doni menyuapnya ke mulut, seorang gadis berbaju putih mendadak duduk di kursi sebelah.

"Siapa, nih," Doni membatin tidak senang karena kedatangan orang tidak dikenal. Dia menyuap nasi gorengnya lalu menoleh ingin tahu siapa yang tiba-tiba duduk di sampingnya.

Perempuan berbaju putih lengan panjang itu tersenyum pada Doni. Doni membalas dengan anggukan sambil mengunyah.

"Maaf, Mas, saya numpang duduk disini sebentar, ya. Tempat duduk saya berisik ada rombongan bapak-bapak mengobrol keras," katanya.

"Anda dari gerbong mana?" tanya Doni.

"Belakang restorasi."

"Ohh." Doni melanjutkan makan sambil berharap gadis itu hanya beberapa menit saja menumpang di kursinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun