Benarkah Milenial Generasi Paling Santuy di Antara Semua Generasi di Muka Bumi?

Sekarang eranya generasi Milenial. 

Dari perilaku santuy (bahasa slang dari kata 'santai'), narsis, aneh, dan nyeleneh sampai prestasi jadi milyarder, politisi, dan menteri semua ada pada Milenial. 

Hampir semua orang mengira Milenial adalah mereka yang masih sekolah dan kuliah. Banyak juga yang menganggap Milenial adalah orang yang berusia dibawah 35 tahun karena menteri pendidikan kita berusia 35 tahun saat dilantik. 

Padahal sebenarnya generasi Milenial (menurut kantor berita Reuters dan Pew Research Center) adalah mereka yang mencapai masa "remaja dan youngadult" saat milenium ke-2 datang (kisaran tahun 2000), yaitu mereka yang lahir antara tahun 1981 sampai 1996. 

Sementara bila merujuk pada Wikipedia Bahasa Indonesia, milenial adalah mereka yang lahir pada 1980-2000. 

Definisi Milenial dari Pew Research Center ini kemudian diikuti oleh Time Magazine, BBC, The Washington Post, Business Insider,The New York Times, dan The Wall Street Journal. 

Tapi benarkah generasi milenial adalah generasi paling santuy? mari kita lihat generasi yang lain dahulu. 

Baby Boomer
Orang-orang yang lahir pada 1946 sampai 1964 disebut Baby Boomer. Sebutan "baby" digunakan karena pada masa inilah terjadi ledakan angka kelahiran bayi di seluruh dunia (baby boom).

Banyak sejarawan asing berpendapat banyaknya bayi yang lahir saat itu karena setelah berakhirnya Perang Dunia II orang sudah hidup stabil dan banyak yang memutuskan untuk berkeluarga dan punya anak.

Generasi X, disingkat Gen X
Generasi ini lahir antara tahun 1965-1980. Karakteristik umum Gen X adalah mereka sudah beradaptasi dengan teknologi, fleksibel terhadap perubahan, dan menghargai keseimbangan hidup.

Mengapa generasi ini disebut generasi X dan bukan generasi A? Ternyata nama X itu diambil dari novel karya penulis Kanada Douglas Coupland yang berjudul "Generation X: Tales For an Accelerated Culture". 

Novel itu menceritakan tentang tiga sahabat berusia duapuluhan tahun yang tidak merasa cocok hidup seperti di era orang tua mereka. Mereka juga merasa hidup dengan menjadi target pengiklan yang selalu ingin mengeruk keuntungan atas generasi mereka.