Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Juru ketik di emperbaca.com. Penulis generalis. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Tips Menyibukkan Remaja yang Sekolahnya Libur Karena Corona

15 Maret 2020   16:24 Diperbarui: 15 Maret 2020   17:39 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Remaja punya energi yang besar dan  harus dikeluarkan untuk hal-hal yang  bermanfaat untuk meredam keinginannya berperilaku nyeleneh dan aneh.

Selain main Tiktok, nonton YouTube, dan memelototi Instagram apa sih yang bisa dikerjakan si remaja kalau libur sekolah begini? 

Ke mall tidak mungkin, wong pemerintah nyuruh menghindari keramaian. Tamasya dan plesiran juga tidak mungkin. Ini libur di luar jadwal jadi orang tua tidak bisa mengajak anak-anak mereka liburan. 

Dananya sudah dialokasikan untuk libur hari raya. Lagipula mereka kan libur karena ada wabah Covid-19 bukan karena musimnya, jadi lebih aman memang berkegiatan di rumah.

Cara berikut bisa jadi alternatif  untuk menyibukkan remaja selama 14 hari mereka libur sekolah.

Belikan novel teenlit.
Dunia remaja adalah masa dimana mereka mulai mengenal hal-hal yang tidak dialami saat kanak-kanak tapi juga sudah lewat dialami oleh orang dewasa. Salah satunya menyukai lawan jenis. Dua atau tiga novel teenlit best-seller cocok untuk mengalihkan mereka dari bermain ponsel seharian. 

Untuk remaja laki-laki belikan buku sesuai hobi mereka. Buku musik, pemrograman, atau mesin, misalnya. Bisa juga biarkan mereka memilih sendiri buku kesukaannya di lokapasar (marketplace) atau toko online.

Bantu si remaja menekuni hobi dan kesukaannya.
Bila si gadis senang merias maka biarkan dia memakai make-up ibunya untuk melakukan ujicoba terhadap aneka tata rias wajah. Bila perlu bantu dia mencari referensi di YouTube lalu biarkan dia merias dirinya sendiri atau teman yang dia undang ke rumah.

Jika si remaja suka atau baru belajar main keyboard atau gitar, biarkan dia genjrang-genjreng sepuasnya dan sebising apapun. Tidak perlu khawatir akan omongan tetangga yang merasa kebisingan karena dimanapun pasti ada tetangga rese yang bila kita bicara baik-baik malah sebar fitnah kemana-mana. Yang penting anak kita bisa tersalurkan energi remajanya secara positif selama libur Corona ini.

Izinkan dia mengajak teman-temannya datang ke rumah.
Buatkan (atau belikan) masakan dan cemilan kesukaan si remaja supaya dia betah. Bebaskan dia melakukan apapun dengan teman-teman tapi beri syarat supaya hanya mengajak teman yang baik supaya tidak jadi kumpul-kumpul yang berujung keonaran di rumah atau dengan tetangga.

Terakhir yang bisa jadi alternatif:

Temani si remaja setiap kali dia sarapan, makan siang, dan makan malam.
Kita tidak perlu mengajaknya ngobrol, cukup temani dan makan bersama tanpa mengusiknya dengan percakapan apapun (kecuali mungkin basa-basi masakannya asin atau tidak). Biarkan dia yang bicara lebih dulu tanpa kita memaksanya menceritakan hal apapun. Bila dia hanya diam saja, tidak apa-apa, temani saja sampai dia selesai makan.

Pada fase ini remaja lebih senang mengobrol, bergaul dan berdekatan dengan teman-teman daripada bersama keluarganya. Ada perasaan risih dan malu jika semua hal yang dia lakukan harus selalu diketahui oleh orang tuanya. 

Dengan menemaninya makan kita bisa membangun ikatan kembali dengannya yang sempat terputus ketika dia meninggalkan masa kanak-kanaknya menjadi remaja. 

Sedikit apapun ikatan yang dimiliki remaja dengan orang tuanya akan sangat berguna karena dia merasa masih punya "sandaran" yang bisa diandalkan selain teman-temannya. 

Ikatan yang sedikit itu akan membantunya melewati masa remaja yang penuh gejolak tanpa harus melanggar norma agama dan sosial.


Catatan kaki:
Teenlit, teenage literature. Genre novel yang menceritakan kehidupan remaja. Gaya bahasa disesuaikan dengan bahasa remaja zaman now, termasuk istilah slang, tapi keseluruhan novel tetap menggunakan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun