Mohon tunggu...
Aji Mufasa
Aji Mufasa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Engineer | Agropreneur | Industrial Designer

"Hiduplah dengan penuh kesadaran"

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Dampak Kelestarian Alam jika Pasir Laut Dikeruk

9 Juni 2023   08:17 Diperbarui: 10 Juni 2023   01:16 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pasir laut (Freepik)

Angka produksi dan konsumsi pasir laut secara global. Data yang menunjukkan jumlah pasir laut yang diproduksi dan dikonsumsi secara global akan memberikan gambaran tentang besarnya skala ekstraksi pasir laut. Menurut United Nations Environment Programme (UNEP), sekitar 40-50 miliar ton pasir dan kerikil diambil setiap tahun dari perairan dunia.

Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) melaporkan bahwa pada tahun 2020, sekitar 11 miliar ton pasir dan kerikil digunakan dalam industri konstruksi di seluruh dunia.

Salah satu aspek penting dari pengambilan pasir laut adalah untuk keperluan reklamasi pulau dan pembangunan pantai. Negara seperti Singapura telah mengandalkan pasir laut sebagai sumber daya utama untuk proyek reklamasi dan pembangunan. 

Beberapa negara, seperti China, India, dan Singapura, memiliki tingkat ekstraksi pasir laut yang sangat tinggi untuk memenuhi kebutuhan pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi.

Menurut laporan United Nations Environment Programme (UNEP) pada tahun 2019, ekstraksi pasir laut di Asia mencapai 4,9 miliar ton per tahun, yang menyumbang sekitar 85% dari total ekstraksi pasir laut global.

Studi Kasus Dampak Pasir Laut:

Studi kasus dan penelitian ilmiah dapat memberikan bukti konkret tentang dampak yang ditimbulkan oleh pengambilan pasir laut terhadap ekosistem laut dan garis pantai. Berikut ini adalah beberapa contoh penelitian yang relevan:

  1. Penelitian tentang Kerusakan Ekosistem Laut Akibat Pengambilan Pasir Laut:

    • "The Impact of Sand Mining on Coastal Ecosystems" oleh Smith et al. (2017) melakukan analisis dampak ekstraksi pasir laut terhadap keanekaragaman hayati laut di berbagai lokasi pantai.
    • "Effects of Sand Mining on Benthic Macrofaunal Communities" oleh Johnson et al. (2020) menyelidiki perubahan komunitas makrofauna di perairan yang terkena ekstraksi pasir laut.
  2. Analisis Dampak Pengambilan Pasir Laut terhadap Garis Pantai:

    • "Assessment of Coastal Vulnerability to Sand Mining" oleh Garcia et al. (2018) melakukan penilaian dampak erosi pantai akibat ekstraksi pasir laut dan memberikan rekomendasi pengelolaan yang berkelanjutan.
    • "Impacts of Sand Mining on Coastal Erosion and Flood Vulnerability" oleh Zhang et al. (2021) menganalisis hubungan antara pengambilan pasir laut dan risiko erosi pantai serta banjir di daerah yang terkena dampak.

Melalui data dan riset pendukung seperti ini, kita dapat menggambarkan secara lebih akurat dan mendalam tentang dampak negatif pengambilan pasir laut terhadap kelestarian alam. Dengan pemahaman yang kuat tentang masalah ini, kita dapat mengambil tindakan yang lebih efektif dalam melindungi dan menjaga keberlanjutan ekosistem laut dan garis pantai.

Solusi dan Tindakan yang Diambil:

Pengaturan dan Regulasi:

  1. Pengembangan Kebijakan yang Membatasi Pengambilan Pasir Laut Secara Berlebihan: Pemerintah dan lembaga terkait perlu mengembangkan kebijakan yang mengatur pengambilan pasir laut dengan batasan yang jelas. Kebijakan ini harus mempertimbangkan keberlanjutan ekosistem laut dan garis pantai serta membatasi jumlah dan lokasi ekstraksi pasir laut.

  2. Penerapan Aturan dan Lisensi untuk Mengontrol Aktivitas Penambangan Pasir Laut: Perlu ada aturan dan lisensi yang ketat untuk mengontrol aktivitas penambangan pasir laut. Pemerintah harus memastikan bahwa pengambilan pasir laut hanya dilakukan oleh pihak yang memiliki izin dan mengikuti pedoman yang ditetapkan. Hal ini akan membantu mengurangi ekstraksi pasir laut yang ilegal dan tidak terkontrol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun