Mohon tunggu...
Yan PutraTimur
Yan PutraTimur Mohon Tunggu... Wiraswasta - CV.Khalifah Indoraya

a Businessman and a Master Student at Airlangga University

Selanjutnya

Tutup

Gadget

TV Digital untuk Indonesia yang Lebih Modern

12 Agustus 2021   16:42 Diperbarui: 12 Agustus 2021   16:47 876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Definisi TV Digital, Sumber : siarandigital.kominfo.go.id

Dewasa ini pembaruan teknologi semakin berkembang pesat. Teknologi yang mungkin di 30-40 tahun yang lalu hanya menjadi ide atau angan-angan yang sepertinya tidak mungkin diwujudkan, saat ini dapat menjadi sebuah teknologi yang benar-benar bisa kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. TV adalah salah satunya. 

TV dengan fungsinya yang sangat beragam membuat TV sebagai sebuah euforia tersendiri di tengah masyarakat yang haus akan informasi dan hiburan dan hal ini sangat berdampak pada industri pertelevisian sendiri yang juga ikut berkembang sangat cepat pula. TV Digital merupakan salah satu perkembangan teknologi di dunia pertelevisian. Dengan berbagai kelebihannya, saat ini peralihan menuju ke TV Digital dari TV Analog menjadi salah satu program prioritas pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika.

 

Apa Itu TV Digital ?

Dikutip dari situs siarandigital.kominfo.go.id, TV Digital dapat didefinisikan sebagai sebuah perangkat televisi yang mampu menangkap siaran sinyal digital dalam bentuk bit data informasi.  TV Digital memiliki dua mode tampilan saja, yaitu bisa ditampilkan atau sama sekali tidak bisa ditampilkan. Penggunaan TV Digital tidak memerlukan kuota internet dan tidak perlu membayar biaya bulanan.

Pengembangan aplikasi teknologi digital pada sistem penyiaran televisi sendiri mulai dikembangkan pada pertengahan tahun 1990-an. Sedangkan uji coba penyiaran TV Digital dilakukan pada tahun 2000 dengan pengoperasian sistem digital yang dilakukan secara bersamaan dengan siaran analog sebagai masa transisi. Sedangkan di Indonesia, TV Digital mulai dimunculkan sejak bulan April-Mei 2006 yang dilakukan oleh PT Super Save Elektronik yang bersiaran di kanal 27 UHF.

Seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia dan masyarakat juga semakin menyadari bahwa kualitas gambar yang bisa disajikan oleh TV Digital sangat tinggi, permintaan masyarakat akan produksi TV Digital juga ikut meningkat. Terutama sejak adanya layanan streaming berbayar yang disediakan berbagai provider, dan dilanjutkan dengan adanya peningkatan layanan IPTV, membuat siaran televisi sejak saat itu sudah mulai berkembang ke arah sinyal digital.

Beda TV Digital Dengan TV Analog

Dilansir dari Kompas.com, perbedaan yang mendasar pada TV Digital dan TV Analog ada pada jenis sinyal yang ditransmisikan dan cara kerjanya. Sinyal transmisi pada TV Digital diterima dalam bentuk format "bit" atau data informasi. Semua data di sinyal TV Digital dapat dibawa sekaligus, termasuk warna, gambar, dan suara. Sedangkan pada TV Analog ditransmisikan melalui sinyal radio, yang terbagi dalam format video (dalam gelombang AM) dan audio (dalam gelombang FM). Oleh karena itu untuk kualitas gambar yang ditampilkan TV Digital jauh lebih stabil,  sebab sinyal yang diterima TV digital tidak akan berkurang kekuatannya jika jarak TV semakin jauh dari pemancar. 

Sedangkan pada TV Analog sangat bergantung pada jarak dan lokasi geografis pemancar sinyal dan TV penerima sinyal. Gangguan tersebut seperti gambar di layar TV yang menjadi berbintik-bintik seperti semut (noise) atau berbayang (ghosting). Selain itu TV digital juga telah mendukung kualitas gambar yang lebih tinggi (ATSC 3.0), mulai dari resolusi High Definition (HD) hingga 4K. Sedangkan untuk TV Analog, karena memiliki keterbatasan bandwidth yang dimiliki, maka kualitas gambar dan suara sangat terbatas dan tidak bisa ditingkatkan lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun