Mohon tunggu...
Munir Sara
Munir Sara Mohon Tunggu... Yakin Usaha Sampai

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian” --Pramoedya Ananta Toer-- (muniersara@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Koperasi Desa MP; Inklusi Ekonomi Desa Ala Prabowo dan Yandri Susanto

16 Mei 2025   10:41 Diperbarui: 16 Mei 2025   10:41 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mendes PDT Yandri Susanto (Sumber : dok Kemendes & PDT)

Di Indonesia sendiri, kita menyaksikan bagaimana Desa Ponggok di Klaten mampu mengelola potensi lokal dan menjadi desa mandiri dengan BUMDes yang mengelola wisata air secara profesional dan menguntungkan.

Koperasi Desa Merah Putih dapat mengambil pelajaran dari keberhasilan tersebut. Kuncinya ada pada kepemimpinan lokal yang jujur dan visioner, pengelolaan yang transparan dan akuntabel, serta pendampingan yang berkelanjutan dari negara.

Jika koperasi ini dapat dikelola secara profesional, dengan sistem yang sehat dan melibatkan partisipasi aktif warga desa, maka kita tidak hanya membangun ekonomi desa, tetapi juga membentuk masyarakat yang mandiri secara ekonomi, politik, dan sosial.

Langkah ini bukan hanya kebijakan ekonomi, tetapi juga gerakan nasional untuk membangun kedaulatan ekonomi dari bawah. Sebuah desa yang memiliki koperasi aktif, akses modal yang memadai, dan pasar yang terhubung, akan tumbuh menjadi desa mandiri yang menyumbang secara nyata terhadap pembangunan nasional.

Dengan demikian, Koperasi Desa Merah Putih adalah simbol dari arah baru pembangunan: dari desa, oleh desa, untuk Indonesia. Inilah kunci membangun Indonesia ala Prabowonomic

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun