Mohon tunggu...
Yahdi Sabila Rosyadi
Yahdi Sabila Rosyadi Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa S1 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prodi Sosioogi Agama

"Change Your Mind, and You Can Change the World"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Masyarakat Gunung Buntung Ejawantahkan Nilai Pancasila dengan Gotong Royong

28 Januari 2021   23:32 Diperbarui: 29 Januari 2021   07:29 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masyarakat sedang membangun dan memperluas Masjid Al-Muhajirin di Kampung Gunung Buntung, Padarincang, Serang, Banten, Senin (11/1/2021).

Kegiatan gotong royong sudah tak asing lagi bagi orang Indonesia. Dalam hidup bermasyarakat, setiap orang tak jauh dari kegiatan tersebut. Gotong royong bisa dibilang menjadi satu di antara ciri khas bagi Bangsa Indonesia. Perilaku gotong royong yang dimiliki Bangsa Indonesia telah ada sejak dahulu kala. Begitu juga halnya di tempatku, Kampung Gunung Buntung yang juga tak lepas dari kegiatan gotong royongnya. 

Sudah hampir enam bulan lamanya kampungku menjalankan kegiatan gotong royong, mulai dari gotong royong pembangunan masjid, perluasan komplek pesantren, pembangunan aula dan perpustakaan sampai renovasi masjid dan perluasan masjid kembali. Dan sekarang sedang melakukan perluasan dan pembangunan masjid Al-Muhajirin dengan kegiatan gotong royong tersebut hingga dijadwal dalam enam hari di setiap minggunya.

Gotong Royong adalah istilah Indonesia untuk bekerja bersama-sama demi mencapai suatu hasil yang diinginkan untuk mencapai tujuan bersama. Jadi, gotong royong merupakan kegiatan yang dilakukan secara bersamaan dan bersifat suka rela dengan tujuan untuk memperlancar suatu pekerjaan agar menjadi mudah dan ringan. 

Hal tersebut yang membuat gotong royong dianggap kepribadian dan budaya yang telah mengakar dalam kehidupan Bangsa Indonesia. Perilaku gotong royong perlu ditanamkan dalam setiap elemen atau lapisan masyarakat yang ada di Indonesia. Adanya kesadaran setiap elemen masyarakat dalam menerapkan kegiatan gotong royong bisa membuat hubungan persaudaraan makin erat.

Kita bisa menemukan di dalam gotong royong itu rasa kebersamaan, rasa kekeluargaan, kerukunan dan kesatuan. Dengan begitu tujuan gotong royong adalah mengajak setiap individu untuk bekerja sama dalam memecahkan suatu permasalahan ataupun menjaga suatu lingkungan, meningkatkan tali persaudaraan dan kebersamaan antarwarga, membuat warga lebih kompak serta saling mengenal satu sama lain, membuat suatu pekerjaan agar lebih ringan, mempererat rasa kesatuan dan persatuan, menghemat pengeluaran, dan mempercepat suatu pekerjaan.

Banyak manfaat dari kegiatan gotong royong tersebut diantaranya menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan, menjaga kehidupan masyarakat lebih baik, menjaga rasa solidaritas antarsesama, tidak boros dalam pengeluaran biaya, pekerjaan cepat selesai, mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan sesama warga.

Kemudian meningkatkan keamanan lingkungan dan menciptakan ketentraman dan kedamaian antarwarga serta gotong royong tidak mengenal perbedaan sehingga ketika gotong royong dilaksanakan, maka semua orang akan terasa sama derajatnya.

Sebagaimana kita tahu bahwa manusia adalah makhluk sosial maka dengan gotong royong timbul dari kita masing-masing bahwa adanya kesadaran saling membantu serta mengutamakan kepentingan bersama atau umum, dengan begitu adanya rasa keikhlasan berpartisipasi serta kebersamaan atau persatuan. 

Gotong royong juga sebagai faktor pendorong usaha penyesuaian dan integrasi atau penyatuan kepentingan sendiri dengan kepentingan bersama sehingga tercapainya peningkatan atau pemenuhan untuk kesejahteraan masyarakat.

Setelah dipaparkan terkait pengertian gotong royong, faktor pendorong, manfaat dan tujuannya, kita bisa mengetahui apa saja nilai-nilai yang terkandung dalam gotong royong tersebut. Pertama, Kebersamaan; gotong royong mencerminkan kebersamaan yang tumbuh dalam lingkungan masyarakat. Kedua, Persatuan; kebersamaan yang terjalin dalam gotong royong sekaligus melahirkan persatuan antar anggota masyarakat. 

Ketiga, Rela Berkorban; gotong royong mengajari setiap orang untuk rela berkorban. Pengorbanan tersebut dapat berbentuk apa pun, mulai berkorban waktu, tenaga, pemikiran hingga uang. Keempat, Tolong menolong; gotong royong membuat masyarakat saling abhu-membahu untuk menolog satu sama lain. Kelima, Sosialisasi; gotong royong dapat membuat manusia kembali sadar jika dirinya makhluk sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun