Mohon tunggu...
Aditya Anggara
Aditya Anggara Mohon Tunggu... Akuntan - Belajar lewat menulis...

Bio

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Belgia 2, Southgate 0

15 Juli 2018   19:03 Diperbarui: 15 Juli 2018   19:55 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Belgia, sumber : www.tabloidbintang.com

Seperti yang sudah diperkirakan, "Tim inti Belgia" akhirnya berhasil mengandaskan Inggris dengan hasil dua gol. Kedua gol terjadi dengan cepat pada awal dan akhir pertandingan. Martinez dengan tepat menerapkan strategi yang tepat untuk skenario kedua gol tersebut.

Disinilah terlihat perbedaan kualitas dari kedua pelatih dalam menentukan skema dan susunan pemain yang tepat demi memenangkan sebuah pertandingan...

Martinez memasang Chadli (kiri) dan Thomas Meunier (kanan) pada posisi wingback. Tampaknya Martinez sudah menginstruksikan kedua wingback ini untuk bermain cepat sejak awal pertandingan karena menduga Southgate akan memasang Arnold (di kanan) dan Young (di kiri)

Tetapi ternyata Southgate memainkan Trippier (yang belum fit) di kanan, dan Danny Rose (yang bermain buruk) di kiri. Chadli dan Meunier bermain sangat baik sekali. Kedua pemain ini berperan besar pada gol pertama Belgia. Umpan silang Chadli diselesaikan dengan baik oleh Meunier tanpa mampu ditahan oleh Rose yang kalah cepat dari Meunier. Belgia 1, Inggris 0.

Ditengah, Southgate memainkan trio Fabian Delph, Loftus Cheek dan Eric Dier. Dier dan Delph adalah gelandang bertahan, sedangkan Loftus Cheek bertipe box-to-box. Praktis lini tengah Inggris tidak bisa mengkreasi serangan. Apalagi sisi sayap tidak bisa diharapkan. Di kiri posisi Rose tertekan oleh kecepatan Meunier. Di kanan, serangan Trippier mampu diredam Chadli. Akibatnya Inggris benar-benar tertekan oleh Belgia.

Di depan, kedua striker Inggris, Kane dan Sterling seperti terisolasi. Mereka jarang mendapat pasokan bola dari tengah karena selalu dipotong oleh Witsel dan Tielemans. Apalagi de Bruyne dan Hazard yang sedikit mundur, berhasil memaksa lini tengah Inggris hanya bisa bertahan saja. Inilah untuk pertama kalinya Inggris sudah harus menderita tekanan sebegitu hebatnya pada babak pertama, sepanjang turnamen ini.

Tiadanya seorang playmaker untuk mengatur irama permainan tim, membuat penampilan Inggris kacau balau dan kehilangan arah. Kapten Kane yang penampilannya bak seorang "kopral" itu pun hanya berlari-lari kecil dengan muka murung di area lapangan Belgia, tanpa bisa membantu atau memotivasi teman-temannya yang sedang tertekan. Kalau "mulutnya hanya membisu," mengapa Southgate menjadikannya kapten...? Inggris kini merindukan kehadiran kapten seperti Gerrard...

Sejatinya Martinez bermain dengan mengusung seperti konsep Inggris juga, yaitu dengan terlebih dahulu menekan cepat untuk menabung gol. Strategi tersebut cukup berhasil walaupun Belgia hanya bisa menabung sebiji gol saja. Padahal sepanjang babak pertama Inggris terus tertekan, yang salah satunya berkat kehebatan Chadli dan Meunier dari sisi sayap!

Diluar laga pertama kala bersua Belgia (yang tidak menentukan lagi itu) inilah untuk pertama kalinya Inggris ketinggalan gol dan langsung tertekan di babak pertama sepanjang turnamen ini berlangsung! Praktis sepanjang babak pertama Inggris tidak pernah membahayakan gawang Courtois...

Pada babak kedua Southgate kemudian mengubah gaya. Di City, Pep Guardiola biasa memainkan Delph pada posisi wingback kiri. Rose yang bermain buruk kemudian dilengserkan. Delph kemudian menggantikan posisi Rose. Delph bermain sangat baik. Kini ganti Meunier yang terpaksa harus lebih sering mundur.

Lindgard yang adalah gelandang serang kemudian masuk untuk menggantikan posisi Delph di tengah. Penyerang Sterling (sepanjang turnamen ini tidak pernah mencetak gol) kemudian ditarik untuk digantikan oleh Rashford. Kini alur serangan berubah total. Kini Inggris yang menekan Belgia!

Akan tetapi Martinez sudah siap. Di semi-final Deschamp "mengkadalinya," kini dia akan menerapkan strategi yang sama juga. Martinez kemudian menerapkan strategi bertahan dibarengi serangan balik cepat, persis seperti strategi Prancis kala menundukkan Belgia.

Martinez kemudian menarik Chadli untuk digantikan bek Vermaelen, Tielemans digantikan Dembele, dan Lukaku digantikan oleh penyerang/gelandang serang Dries Mertens.

Kini pertahanan Belgia lebih rapat, sedangkan untuk serangan balik cepat bertumpu kepada trio de Bruyne, Hazard dan Mertens. Penguasaan bola memang mutlak menjadi milik Inggris, namun Belgia kemudian berhasil menambahkan sebiji gol lagi lewat sepakan Hazard buah serangan balik cepat yang dikreasi oleh de Bruyne...

***

Kekalahan ini memang mutlak kesalahan Southgate sendiri. Entah kenapa Southgate selalu harus memaksakan memasang duet Kane dan Sterling. Faktanya sepanjang turnamen ini Sterling tidak membuat sebiji gol pun sama sekali. Sterling juga adalah pemain Inggris yang paling banyak menyia-nyiakan peluang yang sudah ada di depan mata!

Perihal Kane ada sedikit anomali. Kane memang top scorer sementara dengan enam gol (tiga dari penalti, satu gol keberuntungan dari Loftus Cheek yang mengenai kakinya, satu gol dari bola muntah sundulan tajam Stones, dan satu gol lagi dari sundulan Maguire dari sepak pojok)

Namun coba lihat statistik Kane di turnamen ini. Selama babak-babak sistim gugur ini, Kane ternyata hanya mampu melepaskan tujuh tembakan ke arah gawang lawan, dan hanya membuahkan satu buah gol saja. Itu pun melalui titik penalti saat melawan Kolombia! Artinya "rezeki" Kane saja bisa menjadi top scorer, padahal data statistiknya menunjukkan sebaliknya!

Agak mengherankan juga kalau Southgate tetap memaksakan Kane harus terus bermain. Itu memang tidak sepenuhnya salah Kane sendiri. Mungkin saja Kane tidak fit. Atau memang kemampuan Kane untuk bermain di level Piala Dunia hanya sampai sebegitu saja...

Kalau para pemain Inggris memang tidak bisa bermain maksimal, itu sepenuhnya kesalahan Southgate sendiri. Southgate diberi kebebasan penuh untuk memilih, membawa dan memainkan pemain dari 23 pemain yang dipilihnya itu sendiri...

Apa pun itu, Southgate memang masih membutuhkan waktu lagi untuk mencapai level sebagai pelatih besar. Sayang memang kesempatan besar di depan mata itu harus terbuang percuma....

Bravo Belgia...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun