Mohon tunggu...
Yabes Agustinus
Yabes Agustinus Mohon Tunggu... Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang senang mengeksplorasi dan belajar hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manajemen Risiko di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru untuk Pariwisata yang Berkelanjutan

23 Maret 2025   16:48 Diperbarui: 23 Maret 2025   17:51 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (Sumber: National Geographic)

Dalam aspek pengelolaan keuangan, penerapan sistem transparansi dalam pengelolaan dana konservasi juga menjadi langkah penting dalam menunjang keberlanjutan taman nasional. Dana yang diperoleh dari tiket masuk dan berbagai program konservasi digunakan untuk memperkuat infrastruktur, pemeliharaan kawasan, serta pelaksanaan berbagai upaya mitigasi risiko yang telah dirancang.

Cuaca Ekstrem dan Medan Berbahaya

Ancaman yang disebabkan oleh faktor alam dan manusia juga sangat berdampak besar, kondisi cuaca ekstrem dan medan yang menantang di TNBTS juga menimbulkan risiko bagi keselamatan wisatawan. Pada musim hujan, jalur pendakian menuju Gunung Semeru sering kali mengalami longsor, yang dapat membahayakan para pendaki. Oleh karena itu, sistem peringatan dini mengenai kondisi cuaca dan medan terus diperbarui, serta aturan ketat mengenai perlengkapan mendaki diberlakukan untuk memastikan wisatawan dalam kondisi siap sebelum melakukan perjalanan.

Jembatan runtuh akibat terjangan banjir lahar hujan dari Gunung Semeru pada Kamis - 18/4/2024 (Sumber: Antara Foto)
Jembatan runtuh akibat terjangan banjir lahar hujan dari Gunung Semeru pada Kamis - 18/4/2024 (Sumber: Antara Foto)

Manajemen risiko di TNBTS sangat penting untuk memastikan keselamatan wisatawan dan keberlanjutan lingkungan. Dengan penerapan strategi yang meliputi pemantauan aktivitas vulkanik, pengelolaan kebakaran hutan, sistem peringatan dini terhadap cuaca ekstrem, serta pengendalian jumlah wisatawan, berbagai risiko yang ada dapat diminimalkan. Kolaborasi antara pengelola TNBTS, pemerintah, masyarakat lokal, dan wisatawan sangat penting dalam manajemen risiko. Edukasi kepada pengunjung mengenai potensi bahaya dan tindakan pencegahan yang harus diambil dapat meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi darurat. Oleh karena itu, kesadaran dan kepatuhan wisatawan terhadap regulasi yang diterapkan juga menjadi faktor kunci dalam menciptakan pengalaman wisata yang aman dan berkelanjutan di kawasan ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun