Apapun akan dilakukan manusia untuk meraih kenikmatan seks. Akal sehat akan bisa dikalahkan oleh hasrat seks yang menggebu. Bahkan yang bukan seorang pembunuh akan bermata gelap dan tanpa sempat berpikir panjang dapat menjadi pembunuh, tanpa disadari. Orang bijak mengatakan, "bermimpilah, milikilah tujuan, buat lah goal, tetapkanlah target. Upayakan agar mimpi, tujuan, goal dan target tersebut sangat jelas terlihat dibenak anda, upayakan semua itu membuat anda seolah-olah bergetar merasakan kenikmatan pencapaian mimpi, tujuan, goal dan target itu." [caption id="attachment_196814" align="alignnone" width="258" caption="Sumber Gambar: http://blog.cyclope-series.com/wp-content/uploads/2009/04/productivity-258x300.jpg"][/caption] Sepotong kata yang dapat menggambarkan kalimat bijak diatas adalah HASRAT MENGGEBU. Iya, jika anda benar-benar menginginkan apa yang anda impikan, maka HASRAT MENGGEBU akan menyeruak di kalbu dan pikiran anda. Detik demi detik, setiap hari, setiap saat, pikiran anda akan dipenuhi oleh mimpi yang telah membuat anda MENGGEBU-GEBU. Namun sayangnya, mimpi, tujuan, goal dan atau target hidup manusia kebanyakn tidak kuat dan tidak semenggebu HASRAT SEKS. Sudah bisa dipastikan, jika anda memiliki HASRAT SEKS yang MENGGEBU, maka apa yang dikatakan oleh orang bijak bahwa upayakan agar terlihat jelas di benak anda, bisa anda lakukan. Bahkan sangat jelas sekali, setiap lekuk tubuh pasangan seks akan seperti nyata dalam benak, desahan dan teriakkan pasangan seks akan terdengar seperti nyata, wewangian pasangan seks anda akan tercium harumnya, dan semua itu akan menambah HASRAT MENGGEBU. Andai saja, produktivitas kerja bisa didapat seperti halnya produktivitas seks, maka bangsa ini akan maju, pribadi ini akan maju. Ingat saat Nabi Adam AS "memakan" buah Huldi? Seks telah menyebabkan Nabi Adam "berani" tanpa disadari untuk melanggar perintah Tuhan. Padahal, Nabi Adam jelas-jelas tahu bahwa Tuhan ada, Nabi Adam tahu dan merasakan Surga yang indah, namun SEKS telah menyebabkan beliau terjerumus. Apa jadinya manusia sekarang ini, termasuk kita semua, yang hanya baru dalam tahap meyakini saja bahwa Tuhan memang ada (belum pernah seperti Nabi Adam), juga Surga belum terlihat apa lagi dirasakan seperti Nabi Adam. Mari kita merenung bersama..... Salam karib yab
