"Tentu. Bahkan aku hanya 70%."
Aku menoleh dan memperhatikan profil samping dari wajah Donghyun lagi, dan dia tersenyum, tapi bukan senyum bahagia. Lebih terkesan seperti senyum yang dipaksakan. Lalu mendadak dia menoleh padaku.
"Lalu bagaimana denganmu?" tanyanya sambil memandangku tajam, "aku tau kau tak bisa melupakannya juga."
Sejak dulu Donghyun memang sering membuatku kaget karena meskipun dia memang sering memperhatikan keadaan semua orang yang ada di sekelilingnya (ya, hatinya hangat) tapi dia sangat jarang mengutarakan pemikirannya. Sekali dia membicarakannya, aku akan selalu kaget. Seperti saat ini.
Say that you'll be alright
When I hold you
And I will stay here
You know
When I wait for your eye
I can feel you
And you know I'll follow you
Daily I worry
That you'll be fine
Go on to your way
I wish I would be the one
Everywhere I see you now
I will always
And always be here
I wish I would be the one
Why can't you hear me out
So I'll always
And always be here
(Elaine -- Rain or Shine)
"80 persen," tawaku, "kau pasti merasa kasihan padaku setelah mendengar itu."
"Ya, tidak juga. Aku tak sempat mengasihanimu karena aku sibuk mengasihani diriku sendiri."
Kami tertawa bersama saat itu. Miris memang, tapi mengetahui kenyataan bahwa bukan aku sendirian saja dalam situasi yang patut dikasihani ini, hatiku terasa hangat.
***