Sebenarnya aku kagum padanya bahwa dia bisa menerima kenyataan bahwa dua pria yang disukainya dulu yaitu aku dan Dongsun sekarang masing-masing sudah mempunyai pacar dan dia juga mengenal baik pacar kami. Memang pada awalnya dia sulit menerima kenyataan itu (tentu, aku tau ini sangat normal) tapi dia termasuk sangat tegar juga.
"Aku sudah lama tidak ke kafenya eonni, aku ingin kesana."
"Apa kau mulai dikenali banyak orang? Hati-hati kau akan dikerumuni disana," candaku.
"Tidak, belum separah itu. Aku masih bisa mengantri dengan tenang. Lihat, tak ada yang mengenaliku disini."
Dia mengibas-ngibaskan tangannya dengan cuek tapi beberapa orang menoleh padanya dan beberapa saling berbisik, dan aku jelas-jelas melihat binar kagum di mata mereka. Youngkyong selalu sangat menyolok, tapi dia tidak menyadari (atau tidak peduli) soal itu sama sekali. Kalau dia punya pacar, dia harus punya seseorang yang benar-benar bisa melindunginya. Sejenak kemudian dia mengambil ponselnya dan berdiri mendadak.
"Oppa, aku harus pergi sekarang. Aku nyaris lupa aku ada jadwal sejam lagi dan mungkin aku akan telat. Sampai jumpa, oppa!"
"Youngkyong, jangan lari!"
Mana mungkin dia mau mendengarkan aku, itu kan Youngkyong. Aku tertawa melihat sosoknya yang berlarian dan membuat ujung rok mini dressnya dan rambutnya melambai indah. Tidak pernah berubah sejak dulu, Suk Youngkyong.
***
SUK YOUNGKYONG'S POV
"Oke lihat kesini, Youngkyong-ssi. Senyum, sekali lagi. Tahan, lihat ke atas sedikit, dagunya dinaikkan sedikit..."
