"Berbahagialah kita yang punya teman seorang artis ya," puji Yeowoo sambil makan dengan lahap.
"Jadi jurusan apa yang akan kau ambil, Youngkyong? Yang kutau Yeowoo di jurusan relasi internasional kan?"
"Ya, Yeowoo eonni mengambil jurusan itu. Aku akan mengambil manajemen, tapi entah apa aku akan sering datang ke kampus nantinya. Mungkin akan mengikuti beberapa kelas secara online."
"Kau pasti akan sibuk sekali," ujarku pada Youngkyong, "dan aku masih tak percaya kau mengambil jurusan itu, Yeowoo. Kau kan benci Bahasa Inggris."
"Aku juga tak bisa mempercayai diriku sendiri. Tapi sekarang Bahasa Inggrisku sudah semakin lancar."
Kami mengobrol selama sepuluh menit sebelum Yeowoo pamit karena harus ke kelas berikutnya dan meninggalkan aku mengobrol bersama Youngkyong. Aku masih ingat betul bagaimana aku dulu sangat mencintai Youngkyong dan aku mencintainya selama kurang lebih empat tahun sebelum aku memutuskan untuk berhenti mencintainya. Melihatnya yang sekarang membuatku merasa semakin menjauh darinya. Meskipun dia temanku, tapi dia sekarang seorang artis, rasanya sangat berbeda.
"Youngkyong, apakah sekarang kau berkencan dengan seseorang?"
"Hah? Apa? Aku? Tidak, aku tidak punya waktu untuk itu," jawab Youngkyong sambil tertawa, "aku bahkan tak punya waktu untuk bersosialisasi."
"Sudah kuduga akan begitu. Tapi hati-hati, nanti kau tidak akan punya pasangan seumur hidupmu."
"Ah oppa, jangan bilang begitu. Bagaimana dengan oppa dan Choeun eonni? Segalanya baik-baik kan?"
"Ya, segalanya baik-baik saja."