Mohon tunggu...
May Lee
May Lee Mohon Tunggu... Guru - Just an ordinary woman who loves to write

Just an ordinary woman who loves to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Novel] You Are (Not) My Destiny [1]

18 Oktober 2020   13:52 Diperbarui: 18 Oktober 2020   13:54 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapkan pemutar musik kamu, cari lagunya dan dengarkan sementara kamu membaca bagian cerita dari novel ini.

  • Yoo Seungwoo & Oohyo -- 45.7 cm
  • EXO -- Beautiful
  • Kim Ez -- Because of You
  • Kim Minseung -- Boom Boom Boom
  • SEVENTEEN -- Campfire
  • GOT7 -- Confession Song
  • K.Will -- Day 1
  • SF9 -- Different
  • Chen & Punch -- Everytime
  • Sondia -- First Love

BAEK CHOEUN'S POV

"Terima kasih sudah mampir di Million Stars, sampai ketemu lagi."

Aku tersenyum sambil memperhatikan keadaan lantai satu Coffee Shop-ku. Ada 6 pelanggan yang duduk di 2 meja yang berbeda. Aku naik menuju lantai dua dan disini ada 10 pelanggan, lebih banyak dari lantai satu. Aku tersenyum lagi. Sungguh keputusanku untuk berhenti mengajar dan mencoba peruntunganku dalam bisnis adalah keputusan yang nekad sekaligus tak pernah kusesali. 

Sudah lebih dari setahun coffee shop-ku berdiri dan modal awalku sudah kembali bulan kemarin, jadi saat ini aku sudah mulai bisa menikmati keuntungannya saja. Aku menyapa beberapa pelanggan berseragam SMA Hwachin ketika aku melangkah menuju balkon dan mendorong pintu kacanya terbuka. 

Angin sejuk musim gugur menerpa pipiku, salah satu daun dari pohon yang kutanam di halaman belakang Coffee Shop jatuh ke tangan yang kujulurkan. Ini adalah musim gugur keduaku tanpa Chungdae menemani di sisiku. Aku merindukannya? Ya, sangat. Aku membuka profil Kakao Talk milikku dan melihat countdown yang kubuat disana, 66 days left. Itu adalah hitungan mundur hingga Chungdae keluar dari wajib militer. Kurasa 66 hari itu tidak akan terasa lama kan?

"Jangan menghela nafas dan membuat dahimu berkerut seperti itu. Kau akan terlihat tua dengan cepat."

Aku menoleh dan otomatis tersenyum, "Eunyul eonni!"

Hwan Eunyul bergabung denganku di balkon dan dia tersenyum sangat lebar. Memang biasanya dia selalu terlihat ceria tapi sepertinya ada keceriaan berbeda yang dipancarkannya hari ini.

"Apakah kebahagiaan ini adalah efek seorang pengangguran?" tanyaku menggodanya.

"Boleh dibilang aku sudah cukup menikmati hidup santaiku."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun