"Apa maksudmu?"
"Eomma, ketika muda, apakah eomma pernah bertanya, kenapa eomma bisa jatuh cinta pada seseorang? Atau pada appa, apakah alasan eomma jatuh cinta pada appa? Apakah eomma selalu bisa menemukan jawabannya? Kurasa tidak, kan?"
Eomma tampak diam dan berpikir.
"Kurasa itupun yang terjadi pada Donghyun dan miss Baek. Hati merekalah yang memilih. Seberapa keraspun Donghyun dan miss Baek sendiri berusaha mengendalikan perasaan mereka, mereka tidak bisa. Mereka jatuh dan menyerah pada keinginan hati mereka."
"Tapi mereka adalah guru dan murid."
"Aku tau, eomma. Sayangnya mereka bertemu sebagai guru dan murid. Mereka dipertemukan seperti itu. Jika mereka bisa memilih, aku yakin mereka juga tidak mau bertemu seperti itu," jelasku, "apakah benar hanya itu alasan yang membuat eomma menghalangi hubungan mereka?"
"Dongsun-ah..."
"Ataukah karena jarak umur mereka? Jadi eomma menjadikan status guru dan murid sebagai alasan utama?"
Sepertinya tebakanku benar karena tatapan eomma jadi lebih lembut dan sedih.
"Maafkan aku eomma, tapi aku merasa tidak ada yang salah dari hubungan mereka. Lagipula aku yakin mereka menjaga jarak selama di sekolah. Mengharapkan mereka untuk melupakan perasaan mereka rasanya harapan yang sulit terwujud."
"Eomma tau, Dongsun. Eomma hanya khawatir berlebihan."