Mohon tunggu...
May Lee
May Lee Mohon Tunggu... Guru - Just an ordinary woman who loves to write

Just an ordinary woman who loves to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[22/55] No Other, The Story

4 Agustus 2019   13:23 Diperbarui: 4 Agustus 2019   17:45 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

YESUNG'S DIARY

CHAPTER 22

MY ALL IS IN YOU

SUB-DIARY: DONGHAE

Aku tak bisa tidur. Bayangan Yifang dan Wookie yang berdansa dengan malu-malu dan bahagia itu menghantui pikiranku. Sial, kenapa aku masih memikirkan Yifang? Terkadang aku benci diriku sendiri yang tidak mau mengalah. Aku membalikkan badanku yang tengah berbaring, melihat Wookie di ranjang sebelah, tertidur dengan pulasnya. 

Aku selalu suka melihat wajahnya, terutama waktu tidur, karena dia tampak manis. Tak pernah tampak tua, Wookie-ku, semenjak aku berkenalan dengannya tujuh tahun yang lalu. Dan dia tersenyum sekarang. Rasanya beribu jarum menusuk hatiku. Dia bahagia dengan Yifang. Apa mereka sudah jadian? Sial, aku benar-benar sial. 

Apa yang sebenarnya kupikirkan? Aku duduk dan menggaruk-garuk kepalaku yang tidak gatal. Mataku melihat ketiga kura-kuraku dalam aquarium, mereka tidak bergerak, pastilah sudah tidur. Tapi pikiranku sekarang sama sekali tidak disini. Yifang... senyumnya... kepolosannya... keceriaannya... aku masih ingat bagaimana aku mengajarinya main game online, dan ternyata hanya dalam waktu tiga hari dia sudah bisa mengimbangiku; aku masih ingat bagaimana merapikan rambutnya dengan alat rebondingku, dia malu-malu saat itu; aku masih ingat bagaimana dia sering membawa ketiga kura-kuraku jalan-jalan keluar meski aku mengatakan itu tak akan banyak berguna untuk mereka; aku masih ingat bagaimana... dia menangis. Sial. Aku membuatnya menangis. 

Wookie... apakah pernah membuatnya menangis? Kim Jongwoon, kenapa kau lakukan itu! Apa kau tau membuat gadis menangis adalah kesalahan terbesar yang dilakukan oleh seorang pria? Tidak bisa dimaafkan. Tapi aku... aku... haruskah aku bahagia jika memang Wookie-ku, dongsaeng kesayanganku, akhirnya bisa menemukan gadis yang bahkan bisa membuatnya tersenyum dalam tidurnya? 

Haruskah aku bahagia jika gadis yang menyentuh hatiku akhirnya menemukan pria yang diimpikannya? Pria yang membuatnya mempertaruhkan segalanya untuk datang ke Seoul? Wookie-kah? Tapi air matanya... ah, aku harus menemuinya! Kim Jongwoon, lupakan sajalah harga dirimu itu! Ini juga demi masa depanmu, kan? Aku langsung menyambar jaket musim dinginku yang paling tebal, lalu dengan langkah lebar keluar menuju toilet. 

Aku membasuh wajahku dan menyisiri rambutku dengan jari-jariku. Tampan, tak bercela, seperti biasa, tentu saja itu aku. Ketika akan keluar dari apartemen, aku bertemu dengan Kyu dan Leeteuk hyung, keduanya sedang menonton di ruang tamu.

                "Ya~ hyung, mau kemana semalam ini? Sekarang sudah jam setengah dua belas," Tanya Kyu heran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun