Mohon tunggu...
Unnamed
Unnamed Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

"Is It Common?"

18 November 2017   15:16 Diperbarui: 18 November 2017   18:17 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Life is all about ups and down. Some days you might feel low and at times you have your high. Lots of people walk through life trying to hide their depression. Some people with hidden depression can conceal their depression like pros, masking their symptoms and putting on a "happy face" for most others.

---------------------------------------------------------------------------------

Saya perempuan, berumur 25 tahun dan masih bekerja di salah satu Bank Swasta sampai saat ini.

Beberapa bulan terakhir ini saya mengalami symptoms yg menjadi-jadi. Mulai dari yang ternyata saya kira hanya penyakit asam lambung saja, perut keram, perasaan mual, muntah keluar percikan darah serta vertigo disertai keringat dingin, bahkan sampai pingsan.

Akhirnya saya memutuskan pergi ke dokter umum, beliau mengatakan ada luka di lambung/pencernaan. Tp saya pun blm puas dgn hasil diagnosa tsb akhirnya saya pergi ke dokter spesialis penyakit dalam. Dan kali ini beliau menganjurkan saya untuk ke Psikiatri. Yess, Psikiatri. Kaget? Sangat. Saya flashback, memang selama 6/7 bulan terakhir ini saya merasa ada yg aneh di dalam diri saya. Moreover, bbrp bulan terakhir ini makin aneh saja hal-hal yg saya lakukan benar-benar sudah diluar nalar, diluar akal pikiran. Dibilang nekat, iya. Tp benar2 tidak masuk akal untuk dilakukan oleh orang "normal".

Persistent sad, anxious, or "empty" mood, do-nothing all day (esp, on weekend), lack of concentration on work, excessive crying, sleeping too much or too little, early-morning waking, appetite and/or weight loss or overeating and weight gain such as kadang saya benar-benar hanya makan satu kali dalam sehari bahkan tidak makan sama sekali, tidak ada nafsu makan, tapi terkadang nafsu makan saya seperti orang ngidam apa-apa mau. Berat badan saya pernah sampai 60kg saat jiwa dan perasaan saya sedang senang se-senang2nya dan sekarang berat badan saya turun drastis hingga 51kg. Persistent physical symptoms that do not respond to treatment, such as headaches and digestive disorders plus thoughts of death or suicide, or suicide attempts, yess percobaan bunuh diri, I did, once.

Saya memutuskan pergi ke Psikiatri, dan saya di diagnosa "Moderate Depression". Saya diberi obat minum jangka waktu selama 2 minggu dan harus kembali konsultasi dengan dokter setelah 2 minggu. Saya sama sekali tidak menyangka saya terkena depresi tahap sedang. Semua yg saya lakukan hampir 2 tahun ini adalah usaha, pengorbanan serta perjuangan untuk seseorang yg sangat saya cintai.

Sakit hati iya, batin iya.. hati saya sudah entah lukanya seperti apa.. Saya coba sabar dan mengerti serta mengalah. Diluar hal-hal tsb, manusia memang tdk ada yg sempurna, saya sadar banyak melakukan kesalahan juga terhadap orang yang sangat saya cintai. Tetapi, saya bersikeras untuk menebus semua kesalahan itu, setiap saya salah, saya mengakui dan meminta maaf, saya selalu berusaha dan berusaha. Berusaha intropeksi diri dan memperbaiki diri. Saya tidak pernah lelah, tidak pernah mundur untuk orang yg benar-benar saya cintai. Sudah berkali2 pasangan saya mencoba untuk mengakhiri hubungan tetapi saya selalu berusaha untuk terus memperbaiki hubungan.

Saya tidak menyangka endingnya akan seperti ini karena harapan dan ketergantungan yg tinggi lah yang menyebabkan saya seperti ini, perasaan tidak rela, tidak menerima atas semua yang sudah saya korbankan serta perjuangkan selama hampir 2 tahun ini, perasaan terlalu mencintai seseorang sampai akhirnya menyakiti diri sendiri pun tidak terasa, menjatuhkan harga diri pun sudah biasa dan pada akhirnya ternyata saya terdiagnosa Moderate Depression.

Saya menulis untuk berbagi cerita terhadap orang-orang diluar sana yang menghadapi gejala/masalah seperti saya. Bahwa, Cinta terhadap yang Maha Kuasa juga penting, jangan serta merta hanya satu arah saja yaitu Horizontal, hubungan kepada Vertikal juga sangat diperlukan. Pasrahkan kepada Allah, apapun itu. Selama kita sebagai manusia sudah berusaha semaksimal mungkin, usahapun tetap diperlukan. Setelah itu pasrahkan kepada Allah SWT... dan belajar untuk Ikhlas.

-- ini saya kutip dari salah seorang teman saya yg juga terkena Mild Depression--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun