Mohon tunggu...
Xsa Tresa Saeputra
Xsa Tresa Saeputra Mohon Tunggu... -

Aku Praktisi NLP - neuro linguistic programming dan hypnosis juga menyukai Magic,seorang pemasar konsultan politik juga CEO sebuah portal berita Online di daerah\r\n\r\n-Co-Creator GLP\r\nGendam Linguistic Programming\r\n\r\nhttp://www.saeputra.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Masyarakat Indonesia, Mental Pengeluh

18 Juni 2013   17:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:49 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Membuka kembali lembaran demi lembaran buku sejarah yg telah usang,ku menemukan sesuatu yg baru dan bagiku ini sangat inspiratif,apa itu??ternyata aku menemukan bahwa sebenarnya kita ini bangsa pengeluh dan selalu mengeluh...,mau bukti??

ketika era soekarno banyak masyarakat yg mengeluh terhadap pemerintahan soekarno,salah satunya meminta untuk rombak kabinet, dan turunkan harga atau perbaikan ekonomi. Waktu itu mahasiswa dan masyarakat turun ke jalan-jalan.

ketika era soeharto,jangan ditanya lagi,presiden soeharto sampai harus mundur dengan cara mengundurkan diri.

ketika era habibie,hampir selalu kita dengar berita dimana-mana dengan demo sana sini di jalan2.

ketika era gusdur,sama persis seperti era soeharto,gusdur turun dengan cara sidang istomewa MPR,dan diwarnai demo sana sini.

ketika era megawati,kita tentu masih ingat ada beberapa kali demo2 tuntutan mundur ke presiden megawati kala itu oleh mahasiswa,

ketika era SBY,jangan ditanya lagi deh,masyarakat yg memilihnya,masyarakat pula yg mendemonya..,apalagi sekarang demo dimana-mana menentang kenaikan BBM..

melalui tulisan di atas apa yg kita dapat,satu poin penting kita dapat,apa itu??

''kita adalah bangsa pengeluh''

yang salah bukan presiden dan para mentri,yg salah adalah mental masyarakat kita yg selalu mengeluh...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun