Menurut Kepala Sekolah, perayaan ini diharapkan dapat menjadi investasi karakter bagi generasi muda. Mereka diajak memahami bahwa kemerdekaan diraih dengan perjuangan, dan tugas mereka adalah melanjutkan perjuangan tersebut dengan menghadapi tantangan modern.
Partisipasi aktif dari seluruh elemen sekolah, mulai dari siswa, guru, staf, hingga orang tua, menunjukkan semangat kebersamaan yang kuat. Hal ini membuktikan bahwa semangat kemerdekaan masih hidup di dada generasi muda, dan mereka siap menjadi agen perubahan positif bagi bangsa.
Sekolah Islam Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara akan menggelar peringatan HUT RI ke-80 pada 9-17 Agustus 2025 dengan tema "Suara Generasi: Dari Perjuangan Menuju Perubahan". Kegiatan ini dirancang sebagai sarana edukatif untuk menanamkan nilai kebangsaan, persatuan, dan cinta tanah air, bukan sekadar perayaan. Tema ini menekankan bahwa perjuangan bangsa berlanjut melalui tindakan nyata generasi muda dalam menghadapi tantangan modern seperti teknologi, krisis moral, dan ketimpangan sosial.
Landasan kegiatan mencakup Pancasila, UUD 1945 (Pasal 28 dan 31), serta konteks sosial budaya saat ini. Tiga tujuan utama: (1) Menumbuhkan nasionalisme, (2) Memberi ruang ekspresi kreatif bagi siswa, dan (3) Mempererat kebersamaan antarwarga sekolah. Sasaran kegiatan meliputi seluruh siswa, guru, staf, dan orang tua.
Rangkaian kegiatan dirancang komprehensif:
Lomba Akademik/Seni: Storytelling (bahasa Inggris), penulisan artikel bertema "Peran Santri di Kemerdekaan", puisi, melukis, short movie, photobooth challenge, dan dekorasi mading (De-Zine).
Lomba Olahraga/Tradisional: Triathlon, makan kerupuk, bola sarung/daster, tarik tambang, dan estafet balon.
Keterlibatan Guru/Orang Tua: Lomba tarik tambang, basket, minisoccer, dan estafet kardus dengan pengelompokan berdasarkan tingkatan.
Jadwal pelaksanaan:
9 Agustus: Lomba untuk guru, staf, dan orang tua.
11-15 Agustus: Lomba siswa (sore hari, kecuali 14-15 Agustus full day).
17 Agustus: Puncak acara dengan pawai, upacara (pakaian adat), penampilan teater, pembagian hadiah, dan foto bersama.
Setiap lomba memiliki makna edukatif: mengasah kreativitas, memperdalam pemahaman sejarah, menumbuhkan sportivitas, dan memperkuat nilai gotong royong. Kegiatan ini diharapkan menjadi investasi karakter bagi siswa, membentuk generasi tangguh, kreatif, dan bertanggung jawab. Kepala sekolah menegaskan bahwa peringatan ini bukan ritual tahunan, tetapi panggilan moral untuk mengisi kemerdekaan melalui kontribusi nyata bagi bangsa. Partisipasi seluruh elemen sekolah menjadi kunci keberhasilan dalam merajut semangat kemerdekaan dengan semangat generasi muda.
***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI