Resensi Manga | "A Bride's Story", Kisah Para "Pengantin Muda" Abad 19

Pemuda dari Inggris yang sudah tinggal lama dengan kelaurga Karluk untuk mempelajari adat dan budaya mereka. Kelak Henry Smith akan diminta untuk pergi ke Ankara untuk sebuah alasan (salah satunya adalah menghindari invasi Rusia), dan menjadi saksi berbagai kisah menarik lainnya yang mewarnai perjalanannya.

SPOILER ALERT!!!!

Kehidupan Pengantin Baru

sumber : manganelo

Kehidupan Amir -- Karluk akan menjadi fokus disini dan ditampilkan dengan sangat "adem", apalagi kita akan mengenal lebih jauh anggota keluarga Karluk yang tampil seadanya.

Konflik dibuka dari keluarga Amir yang meminta dirinya untuk membatalkan pernikahan mereka dan diminta pulang, hal ini terjadi karena keluarga Amir tidak memiliki tempat untuk musim dingin nanti karena pernikahan saudara peremnpuan Amir dianggap batal, terlebih lagi SEMUA saudara perempuan Amir meninggal setelah dianiaya suami mereka yang berasal dari keluarga kaya raya (salah satu cara manga ini memperkenalkan konsep KDRT).

Tapi tentu saja Karluk tidak akan tinggal diam untuk hal ini, apalagi Karluk sudah mulai bisa menerima Amir sebagai istrinya. Dengan bantuan keluarganya Karluk berhasil "mengusir" utusan keluarga Amir (bagian ini cukup boring bagi saya).

1 Istri, 5 Suami

sumber : otaku world

Perjalanan Mr Smith sedikit tersendat karena guide yang dipersiapkan untuk dirinya tidak kunjung datang dan membuatnya menetap di kota terdekat yang membuatnya terlibat berbagai masalah karena dia dianggap sebagai "mata-mata". Tapi disini Mr Smith akan berkenalan dengan Talas, wanita yang meminta Mr Smith untuk menikahi dirinya!!!

Talas sendiri tinggal bersama ibu mertuanya dan harus mengurusi peternakan yang cukup luas. Talas memiliki kisah cinta yang tragis dimana suaminya meninggal secara tiba-tiba dan membuat Talas harus menikah dengan adik dari suaminya tersebut sesuai tradisi yang berlaku (janda tanpa anak harus menikah dengan saudara suami). Keluarga suaminya sendiri memiliki 5 anak laki-laki.

Lebih tragisnya lagi, hal serupa menimpa suami keduanya, ketiga, keempat, dan kelima. Hal ini membuat Talas harus hidup berdua dengan ibu mertuanya dan mengurusi banyak hal karena dia menganggap jika semua ini adalah kesalahannya (apalagi bapak mertuanya juga ikut-ikutan meninggal). Mr Smith yang mengetahui hal ini ternyata masih jatuh hati kepada Talas.

Entah kenapa kisah hidup Talas mengingatkan saya pada mitos Jawa yaitu "Wanita Bahu Laweyan" yaitu wanita pembawa sial yang akan membuat suaminya mati tanpa sebab yang jelas.

Tapi sialnya paman "preman" Talas muncul dan memaksa Talas untuk menjadi sitri kedua untuk anaknya, dan dia tidak segan-segan membahayakan hidup Mr Smith untuk mencapai tujuannya dengan cara melaporkan Mr Smith sebagai mata-mata agar dia ditangkap.