Mohon tunggu...
Syarif Dhanurendra
Syarif Dhanurendra Mohon Tunggu... Jurnalis - www.caksyarif.my.id

Pura-pura jadi Penulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Latihan Kader Utama IPNU Tidak Penting?

20 September 2020   03:07 Diperbarui: 20 September 2020   04:38 905
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sesuai Peraturan Rumah Tangga IPNU-IPPNU, setiap kader yang telah mengikuti Lakmud sudah bisa terjun memimpin Pimpinan Anak Cabang dan/atau Pimpinan Cabang, bahkan untuk menjadi pengurus di Pimpinan Wilayah juga sudah diperbolehkan.

Lantas jika kita masih berproses di Pimpinan Anak Cabang (PAC), pentingkah mengikuti Latihan Kader Utama atau Lakut? Dan jika kita pengurus Pimpinan Cabang (PC), seberapa pentingkah Lakut diselenggarakan oleh PC? Bagaimana Pimpinan Wilayah (PW) dan Pimpinan Pusat (PP) menentukan "PC x" layak mengadakan Lakut, sedangkan "PC y" tidak atau belum layak?

Pertama, jika seorang kader IPNU-IPPNU sudah tuntas mengikuti Makesta dan Lakmud lantas ngapain jika tidak diperbolehkan ikut Lakut? Apa lagi kader-kader tersebut sudah dua tahun yang lalu mengikuti Lakmud, bahkan banyak pula yang lebih lama dari itu.

Makesta dan Lakmud adalah syarat administratif untuk menuju jenjang kaderisasi Lakut. Artinya, jika seorang kader sudah mengikuti keduanya, maka secara administrasi kader tersebut sudah berada tepat di depan pintu Lakut, tinggal membuka dengan kunci berupa syarat lain-lain yang ditentukan oleh penyelenggara.

IPNU-IPPNU di Kabupaten Nganjuk sudah berkembang dengan pesat. Dari 20 kecamatan, kini sudah 18 kecamatan berdiri ditambah 3 PKPT. Ranting-ranting juga berkembang di setiap kecamatan. Dari data Lembaga Pers dan Penerbitan, IPNU-IPPNU di Kabupaten Nganjuk berjumlah sekitar 4500 anggota. Sekitar 1900 anggota telah memiliki KTA dan selebihnya masih belum.

Bagaimana cara mengorganisir anggota-anggota tersebut? Apa yang harus dilakukan oleh PAC, PKPT, dan PC untuk mengawal potensi dari anggota-anggota tersebut? Mau dibawa ke mana mereka ke depannya? Kader pemimpin yang lahir dari Lakut-lah yang layak dan memiliki kapasitas untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Sebab output diselenggarakannya Lakut adalah lahirnya pemimpin organisasi (IPNU-IPPNU) yang mampu melakukan pemetaan dan analisa sosial, memimpin dan merancang gerakan sosial, matang ideologi ahlusunnah wal jamaah dan kebangsaan.

Ada tujuh materi penting dalam Lakut yang dapat menjadi bekal untuk para kader pemimpin yang akan lahir sebagai nutrisi dalam mengambil setiap kebijakan. Ketujuh materi tersebut adalah (1) Studi Ideologi Dunia, (2) Peta Gerakan Islam di Indonesia, (3) Demokrasi dan Civil Society, (4) Analisis Sosial, (5) Gerakan Sosial, (6) Advokasi Kebijakan Publik, dan (7) Metode Pengorganisasian Pelajar. Semakin banyak kader Lakut di Pimpinan Cabang, maka semakin banyak pula SDM yang unggul dan kuat pula kaderisasi di PC tersebut.

Seberapa pentingkah Pimpinan Cabang menyelenggarakan Lakut? Tentu saja sangat penting, sebab hal itu bersangkutan dengan lahirnya kader-kader pemimpin yang akan meneruskan estafet perjuangan kepengurusan, baik untuk tingkat Pusat, Wilayah, maupun Cabang. Lakut dapat melahirkan SDM unggul dan memperkokoh kaderisasi di daerah yang bersangkutan hingga ke skala nasional.

Bahkan secara tidak langsung pertanyaan tersebut juga menanya, "Layakkah Pimpinan Cabang Anda menyelenggarakan Lakut? Mampukah kader-kader Anda digembleng dalam pelatihan Lakut? Sudah sekuat apa kaderisasi di Pimpinan Cabang Anda?".

Ada banyak sudut pandang, resolusi dan jarak pandang yang berbeda dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Sebuah kamera yang salah menentukan sudut pemotretan dapat berpotensi dan mengakibatkan salah persepsi. Sebuah kamera yang memiliki resolusi rendah akan menghasilkan foto yang tidak jelas, apa lagi pemotretannya di jarak yang jauh dari objek yang difoto.

Pertanyaan-pertanyaan di atas akan beda jika dijawab oleh pengurus PW dan PP yang notabene bukan asli kader dari Pimpinan Cabang yang bersangkutan. Mereka bisa melihat di lapangan, namun yang mereka lihat tidak sepenuhnya benar. PW dan PP dapat menjawab pertanyaan tersebut setelah ada komunikasi dengan sesama pengurus PW dan PP yang berasal dari daerah yang bersangkutan. Hal itu untuk memperkuat diagnosa kaderisasi di PC tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun