Sejak SD Dulu, aku sudah suka dengan Pramuka. Hal tersebut membuatku semakin candu dengan yang namanya organisasi. Kini, ada banyak sekali organisasi yang sudah pernah dan masih kuikuti, anata lain: Pramuka, OSIS, PMR, IPNU, PMII, DMF, LP2, dan RF. Semuanya kurasakan mulai membawa dampak psikologis dalam diriku. Entah apa itu,..
Namun, semakin hari aku semakin jenuh dengan semua ini. Rasanya terbentur dalam permasalah organisasi membuat otakku semakin stres. Deh. Akan tetapi, aku bersyukur dengan semua ini. Saat aku di organisasi, aku menemukan kawan-kawan yang menjadi keluarga kedua-ku. Di sana aku menmukan rumah baru untuk saling berbagi bahagia dan pilu.
Di Pramuka aku punya adek-adek dan kakak-kakak serta teman seangkatan yang sangat membuatku gembira ria ketika bertemu wajah mereka. Di IPNU aku memiliki ribuan rekan-rekanita yang kapan pun bisa ku temui untuk kuajak ngopi atau malah untuk curhat hal pribadi.
Di PMII aku memiliki sahabat-sahabat yang bermacam-macam kepribadiannya, ada yang dungu hingga jenius; ada yang tak beruang hingga lumayan ber-uang; ada yang asli Malang hingga dari pulau-pulau terpencil yang tak ada listrik. Dan mereka semua mengajariku tentang ajaibnya kehidupan mahasiswa.
Saat ini, detik ini, di depanku ada sahabat Akmal. Dia berasal dari Tangerang. Anaknya sok cool. Tapi aku suka gayanya. Dia cerdas, namun kadang juga songong. Kini dia menjadi kader di PMII. Di inta kampus, dia jadi Wakil Ketua HMJ Sosiologi, tentu saja atas restu ketua rayon.Â
Dan lagi-lagi tulisan ini akan kembali menjadi tulisan yang tak bermutu. Tulisan receh yang tak memiliki satu poin tenting pun sama-sekali. Tulisan yang seharusnya tidak dibaca oleh siapa pun, kapan pun, di mana pun. Karena di tulisan ini akan banyak tertulis kedunguan-kedunguan diriku yang nampaknya sedang stres menjalani kehidupan. Stres entah karena apa. Tak jelas. Abstrak.Â