Mohon tunggu...
Zaid bin Tsabit
Zaid bin Tsabit Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bekerja Demi Keluarga dan Negara

Komunitas Fhotograper

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lelah

15 Oktober 2019   19:16 Diperbarui: 16 Oktober 2019   17:27 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Kenan Keinar FB @kinankeinar

Saat harus mencintai orang yang tak seharusnya kita cintai.

Ada perasaan cemburu saat melihatnya bersama yang lain. Bibir berkata tidak tapi hati tak bisa di bohongi, ada sedikit rasa sakit namun masih bisa tertahan.

Kadang berfikir untuk melapaskan semua kenangan tentangmu namun bayangmu selalu menghantui. Andai waktu bisa di putar kembali tak seharusnya aku dan kamu hadir dalam kehidupan masing masing.  Semua ini tak seharusnya terjadi.

Genggaman itu masih terasa kuat. Melekat kuat saat kenyataan tak semanis impian. Kau bukan milikku tapi miliknya. Aku bukan pemilik hatimu tapi dia yang disana. Kalau boleh aku memilih aku ingin terus di sisimu walau hanya untuk sesaat.

Tak bisa sedetikpun tanpa memikirkanmu. Aku di sini tak bisa menemuimu. Aku hanya bisa menuangkan perasaan ini lewat tulisan. Entahlah..... Sampai kapan aku bisa bertahan dalam keadaan ini.  Cinta yang hanya bisa  ku ungkapkan lewat kata.

Bahagialah di sana sayang. Karena cintaku bukan untuk melukai yang lain. Sayangku bukan untuk menyakiti yang lain. Tapi untuk terus melihatmu bahagia bersama dirinya.

Lelah.....

Tapi ku ingin nikmati setiap detiknya...

Aku hanya  lelah....

Tapi takkan pernah berhenti mencintaimu walau tak tahu ujungnya akan sampai di mana..??

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun