Mohon tunggu...
Margaretha Sri Sukarti
Margaretha Sri Sukarti Mohon Tunggu... Guru - Seorang Guru

Staf Edukatif UPBJJ-UT Purwokerto

Selanjutnya

Tutup

Financial

Inilah Caraku Berpartisipasi Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan Sehari-hari

22 Juli 2019   15:29 Diperbarui: 22 Juli 2019   15:31 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

INILAH CARAKU BERPARTISIPASI MENJAGASTABILITAS

 SISTEMKEUANGANKU SEHARI-HARI

"SSKperiode2"

          Sejumlah orang sering bergumam aduh sudah tanggal tua nih... pusing aku  dan sebaliknya asyik......hampir gajian lagi,besok tanggal satu..,dimana  sebetulnya bila pengaturannya baik dan benar kita tidak perlu takut dengan  tanggal tua.Tanggal muda dan tanggal tua sama saja karena semua sudah  dialokasikan dengan merata untuk 30 hari dalam sebulan.

            Begitulah kita sering mendengar seloroh yang banyak diucapkan baik itu oleh laki2 ataupun perempuan, baik dikantor ataupun dikelompok2 arisan, PKK ataupun dasa wisma di RT dsb.     Selepas tanggal satu atau masih ditanggal muda layaknya seperti langitnya bersinar cerah dan senyum2 yang masih ceria bagi sebagian orang .Tetapi mengapa tiba-tiba menjadi redup wajahnya setelah tanggal menuju angka 20 keatas?? ...Apa gerangan yang terjadi ?.., selidik punya selidik ternyata bahwa mereka  mengalami perubahan yang cukup signifikan, dan ternyata juga   terjadi secara rutin. Suatu keceriaan yang tiba-tiba hilang selang beberapa hari setelah adanya keceriaan dan  dengan mudahnya berganti menjadi kelesuan dalam hidupnya?, ternyata penyebabnya adalah  masalah klasik yaitu karena kosongnya lembaran rupiah yang ada di  kantongnya atau di dompetnya.Hal  tersebut terjadinya tidak hanya kadang kala akan tetapi dapat dikatakan secara rutin mengalami hal yang sama bahkan cenderung lebih parah dari bulan ke bulan.

            Suatu ketika saya bertanya pada kawan yang selalu berkeluh kesah  bilatanggal sudah melawati hari kedua puluh ...,yang akhirnya diaberterus terang bahwa selama ini uang gajiannya hanyalah lewat saja bahkanbelum sampai tanggal gajian bulan berikutnya sudah limit alias harusberhutang,...lalu bagaimanakah kira-kira yang akan  terjadi ?...,tidak akan salah tebak bahwaorang tersebut  pada akhirnya akan menumpuk hutang, gali lubang tutuplubang bahkan banyak yangterjerak oleh rentener. Parahnya lagi ternyatakejadian seperti itu tidak hanya terjadi pada satu dua orang, melainkan banyakorang, mungkin bisa terjadi pada 3 atau 4 orang dari sepuluh orang yang pernahsaya ajak bicara masalah ekonomi rumah tangga, khususnya pada ibu-ibu yangpernah saya jumpai pada kelompok PKK dan komunitas arisan lainnya.

Tatananekonomi Rumah Tangga yang dikelola secara baik dan benar  akansangat  berpengaruh  pada perekonomian secara nasional karena haltersebut adalah merupakan rantai yang saling mempengaruhi satu sama lain. Bilasemua  masyarakat  sudah sejahtera  dari sisi ekonomi  makanegara juga akan tentram dan damai karena masyarakatnya sudah tenang  yangsalah satunya   akan berdampak pada berkurangnya tindak kriminalitasyang sering disebabkan karena alasan ekonomi.

            Pada kesempatan ini saya akan  menampilkan beberapa ilustrasi yang   akan saya paparkan juga bagaimana membuat pembukuan atau prioritas  keuangan  keluarga yang sederhana namun mudah untuk diterapkan dalam pengaturan ekonomi sehari-hari walaupun tanpa harus repot-repot membuat pembukuan secara tertulis.

        Ilusrasi pertama adalah  pola pikir tentang  cara menabung, banyak orang mengatakan bahwa menabung itu nanti bila semua kebutuhan  sudah tercukupi, jadi artinya menabung adalah terakhir bila ada uang " Lebih ". Benarkah harus demikian ??, inilah persis kesalahan besar yang telah dilakukan oleh kebanyakan orang. Dan benarkah bahwa itu suatu kesalahan ?? akan saya jawab "ya " Mengapa saya jawab ya, karena sudah bisa dipastikan bahwa kalau  pola pikirnya : nanti menabung bila lebih, makadapat  ditebak bahwa  orang tersebut  tidak  akan pernah memiliki tabungan. Bahwa ada orang yang seharusnya sudah berlebih tetapi ternyata masih merasakurang dan sebaliknya ada orang yang sebetulnya hanya  pas-pasan tertapiternyata   malah berkecukupan serta bisa dikatakanberlebih, mengapa hal tersebut bisa terjadi?? Untuk itu  marilah kitabelajar dari cara kerja/teknik  unta yaitu menimbun untuk waktu yad. Kitabisa berfilosofi "bahwa kita harus selalu punya uang", atau " kitatidak boleh tidak punya uang". Dengan falsafah yang demikian otomatis kitaakan melakukan bagaimana agar saya selalu punya uang, nah cara yang harus dilakukanadalah menyisihkan lebih dahulu  sebesar apapun tentu kitabisa menyisihkan asal kita mau. Bagi yang mau dan niat maka dapat  menyisihkan 20% atau 30% dari pendapatan kita, lalu kitahidup dengan 80% atau 70%. Hal tersebut dapat dilaksanakan oleh yang berpenghasilanharian maupun yang berpenghasilan bulanan. Dengan pola demikian maka hidup kitalah yang menyesuaikan dengan uang yang ada bukan sebaliknya yaitu uang harusdiadakan untuk menyesuaikan kebutuhan atau keinginan kita. Uang yang 20 atau 30% tadi setelah terkumpul dapat dialokasikan untuk emas ataupun property yangbisa terbeli

          Ilustrasi kedua adalah  bagi yang  mendapatkan uang secara harian , juga tentu mengeluarkan uang secara harian.  Uang yang diperoleh secara harian  pada prinsipnya sama  juga yaitu  harus berusaha disisihkan dahulu yang 10% atau 20% baru sisanya yang dipergunakan yaitu yang 80%. Secara konkrit misalnya sehari uang belanja 50 ribu, maka sehari bisa kita sisihkan yang 10 ribu, yang  5 ribu uang  mati artinya tdk dipergunakan apapun dan yang 5 ribu tabungan cadangan darurat. Jadi bila kita membutuhkan sewaktu2 maka yang uang cadangan darurat yang  perhari 5 ribu dapat dipergunakan, tetapi yang 5 ribu uang mati adalah uang yang dianggap hilang sehingga akan menjadi tabungan abadi yang  nantinya bila sudah terkumpul dapat dibelikan emas ataupun property yang lain.

           Ilustrasi ketiga , apabila  Anda adalah seorang perokok yang bisa membeli rokok setiap hari minimal 5 atau 10 batang  setiap harinya, haruslah berusaha di sisihkan yang 1 batang atau 2 batang, maka  akan ada simpanan rokok sebanyak 7 atau 14 batang dalam setiap minggunya, dan itu dilakukan secara terus menerus maka  uang pembeli rokok akan dapat ditimbun dengan niat menabung. Hoby merokoknya tetap jalan akan tetapi uang juga terkumpul dari simpanan awal 20 % dan uang rokok yang disisihkan 1 atau 2 batang per hari. Bila dihitung  Anda memiliki tabungan dari uang belanja 10 ribu per hari, dalam setahun setidaknya Anda memiliki 3,5 jt pertahun dan masih ditambah dari uang rokok yang sehari 2 batang atau seharga a'Rp 1.500 maka perhari ada tabungan Rp.3.000,- x 350 hari ( 1 th) = Rp.1.050.000,-, maka 1 th dapat menabung Rp. 4.050.000,-. Itu adalah ilustrasi dengan menabung 10 ribu per hari dan rokok 2 batang/hari. Bila yang berpenghasilan 100 rb per hari atau lebih maka tinggal dikalikan saja hasil menabung per tahunnya. Dan alangkah besarnya tabungan si perokok apabila pada akhirnya dia berhenti merokok dan uang rokoknya adalah ditabung ??

 Bila kita hitung bersama uang si prokok dalam 1tahun  yang setiap hari merokok 1 sd 2bungkus per harinya = 40 rb x 30 hr=Rp.1.200.00 x 12= Rp.14.400.000,-, dalam 5 tahun =Rp 72.000.000,-, sangat besarbukan uang yang telah dibuang secara sia-sia bahkan masih disertai penyakit yangdideritanya? 

            Ilustrasi keempat adalah orang yang dapat melipat gandakan uang belanja sehari2 menjadi uang yang produktif. Sebagai contoh langsung adalah orang yang dapat berjualan makanan mateng siap santap atau siap saji. Orang yang kreatif akan dapat dengan mudah menggunakan uang belanjanya untuk memasak lebih banyak untuk dapat  dijual sehingga uang akan kembali menjadi 2 atau3 x lipat setiap harinya. Dengan cara tersebut maka uang belanja bukannya habis melainkan akan menjadi kelipatan, belum lagi dengan adanya uang belanja berikutnya yang berarti uang belanja yang didapat dari suami tiap bulannya akan dapat menjadi tabungan tersendiri lagi.

              Ilustrasi berikutnya adalah tentang berhutang, berhutang bisa menjadi baik  dan bermanfaat apabila berhutangnya untuk hal yang produktif, tetapi yang banyak adalah sebaliknya, berhutang untuk kebutuhan konsumtif akan berakhir menjadi malapetaka atau lebih kehal yang mudarat. Berhutang untuk membuat rumah atau tempat tinggal adalah sangat baik karena kebanyakan orang adalah bergaji menengah kebawah sehingga apabila menunggu menabung akan terlalu lama untuk memiliki rumah. Rumah tinggal   juga dapat menghasilkan/ produktif, misalnya dengan menerima anak kost atau berjualan dengan warung kecil2an dirumah atau menerima laundry, membuat makanan kecil yang dapat dititipkan di warung2 dan yang penting ada kesadaran untuk menabung dari keuntungannya sehingga keuangan rumah tangga tetap stabil walaupun masih memeliki hutang.

               Itulah  sedikit  ilustrasi2 yang dapat saya sampaikan sebagaigambaran bagaimana mengelola uang atau  mengatur ekonomi rumah tangga bagi masyarakatkecil dan menengah yang penghasilannya tidak sampai ratusan ribu per harinyatetapi ekonomi rumah tangga tetap stabil bahkan bisa surplus . Pada sesiberikutnya adalah akan kami paparkan gambaran pembukuan sederhana yang bisadicatat atau dijadikan pedoman dalam pengelolaan uang keluarga adalah sebagaiberikut : 

 

                                                CONTOH TABEL 

                           URUTAN PRIORITAS KEBUTUHAN RUMAH TANGGA

No.

Kebutuhan Pokok

Pengeluaran

Penting

Insidentil

Ket.

1.

Tabungan  permanent      10%

 

Tabungan  darurat              10%

Rp. ..................

      v

 

       v

2.

Makan                                  40%

       v

3.

Sandang                                5%

         

      v

4.

Papan/Listrik/Air                10%

       v

5.

Pendidikan                            10%

       v

6.

Kesehatan                                5%

      v

7.

Transpotasi                              5%

      v

8.

Sosial                                         3%

       v

      

9.

Rekreasi                                    1%  

      v

10.

Lain-lain                                    1%

      v


Demikianlah kira-kira gambaran yang  saya kemukakan secara sederhana tentang cara saya berpartisispasi dalam mengelola keuangan keluarga saya, untuk ikut menjaga stabilitas ekonomi rumah tangga saya. Dengan cara2 tersebut di atas saya berasumsi apabila semua keluarga dapat menjalankannya, maka keluarga2 akan tercukupi ekonominya sehingga secara makro bahwa perekonmian masyarakat akan menjadi positif sehingga bangsa dan negarapun akan terasa aman,tentram dan sejahtera. Situasi perekonomian keluarga yang tercukupi  tentunya juga akan berdampak positif pula bagi masyarakat secara nasional.Dengan keadaan yang tentram karena ekonominya terpenuhi maka tindak kriminal diharapkan juga akan sangat kecil terjadi, karena biasanya pemicu tindak kriminal itu kebanyakan disebabkan oleh alasan kekurangan uang/ ekonomi dan  nafsu serakah yang tidak terkendali. Seseorang yang dapat mengendalikan pengelolaan uang biasanya juga dapat dijadikan indikasi bahwa orang tersebut juga memiliki kemampuan untuk mengendalikan nafsunya, sehingga dengan belajar mengendalikan keuangan akan berimbas dapat  mengendalikan dalam semua hal secara positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun