Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pentingnya Istirahat Mental dalam Kehidupan Sehari-hari

17 Oktober 2024   16:29 Diperbarui: 17 Oktober 2024   17:06 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Istirahat Mental. Pixabay.com/Duckleap 

Di tengah kehidupan modern yang serba cepat, banyak orang terjebak dalam rutinitas yang padat hingga melupakan pentingnya memberikan waktu istirahat bagi pikiran. Meskipun tubuh secara alami menunjukkan tanda-tanda kelelahan fisik, pikiran kita sering kali diabaikan. 

Padahal, istirahat mental sama pentingnya dengan istirahat fisik. Tidak hanya untuk menghindari kelelahan mental, tetapi juga untuk menjaga keseimbangan emosional dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. 

Sayangnya, banyak dari kita cenderung meremehkan pentingnya istirahat mental hingga akhirnya mengalami dampak negatif yang cukup serius.

Secara umum, istirahat mental mengacu pada upaya untuk membebaskan diri dari tekanan pikiran, stres, dan beban emosional. Ini bisa berupa jeda sejenak dari pekerjaan, melakukan aktivitas yang menyenangkan, atau bahkan menghindari hal-hal yang dapat memicu kelelahan mental. 

Tidak selalu harus berarti tidur, istirahat mental juga bisa diwujudkan melalui kegiatan yang membantu merilekskan otak, seperti meditasi, mendengarkan musik yang menenangkan, atau berjalan-jalan di alam terbuka.

Dampak Negatif Kurangnya Istirahat Mental

Seiring berjalannya waktu, banyak penelitian menunjukkan bahwa kurangnya istirahat mental dapat berdampak buruk pada kesehatan psikologis. Salah satu risikonya adalah burnout, sebuah kondisi di mana seseorang mengalami kelelahan emosional dan mental akibat tekanan yang berlebihan dan berkepanjangan. 

Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Occupational Health Psychology, burnout dapat mengakibatkan penurunan produktivitas, rendahnya motivasi, hingga gangguan kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.

Selain itu, kurangnya istirahat mental juga berhubungan langsung dengan meningkatnya kadar stres. Stres yang berkepanjangan memicu peningkatan hormon kortisol dalam tubuh, yang dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan gangguan tidur. 

Ini adalah bukti nyata bahwa tanpa memberikan waktu bagi otak untuk beristirahat, tubuh kita pun ikut terkena dampaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun