Mohon tunggu...
Mariam Umm
Mariam Umm Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu 4 anak

Ibu Rumah Tangga

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Kembali ke Dua Kota Suci

26 Agustus 2014   05:28 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:33 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulan Syawal beberapa hari setelah lebaran adalah waktu yang tepat buat saya dan keluarga untuk kembali mengunjungi dua kota suci Mekkah dan Madinah. Sehari setelah saya kembali menjejakkan kaki kembali di Saudi, saya langsung bilang ke Suami kalau saat ini adalah waktu yang tepat buat kami sekeluarga untuk umrah ke Mekkah dan mengunjungi Madinah, selain karena jamaah haji belum berdatangan dan jamaah umrah bulan ramadhan sudah banyak yang pulang ke negara masing masing,kami juga sudah kangen luar biasa untuk bisa kembali mengunjungi dua kota suci tersebut.

4 Agustus 2014, Mengunjungi Madinah

Kami berangkat dari rumah sekitar pukul 7 pagi, perjalanan ke Madinah dari kota kami memakan waktu sekitar 2 jam melewati jalan bebas hambatan nomer 60.Tadinya kami berniat mampir di kota Badr tetapi terpaksa kami batalkan dan langsung lanjut ke Madinah, sepanjang perjalanan gunung batu diselingi desa desa kecil menjadi pemandangan kami. Tepat pukul 9.30 pagi kami sampai di Madinah, setelah Check in disalah satu hotel di depan Masjid Nabawi, kami langsung menuju Mesjid,walaupun masih pagi payung disekitar pelataran Mesjid Nabawi sudah terbuka lebar disertai kipas angin yang memercikkan air, cuaca memang sudah panas walaupun belum terlalu menyengat, disalah satu sudut tampak orang berkumpul memberi makan burung merpati dan benar saja...suasana disekitar Mesjid Nabawi tidak seramai saat musim umrah dan musim haji, kebanyakan adalah penduduk Saudi dan penduduk negara Gulf.Momen liburan di bulan Syawal memang momen yang biasanya dimanfaat penduduk Saudi dan negara Gulf untuk mengunjungi dua kota suci Mekkah dan Madinah.

pelataran Mesjid Nabawi,dokumenku

14089774852094318419
14089774852094318419
salah satu sudut pelataran, dokumenku

14089775161955977879
14089775161955977879
Menuju Rawdah,dokumenku

1408977538818080852
1408977538818080852
Kota Madinah dari jendela hotel,dokumenku

Saya "nikmati" suasana didalam Mesjid Nabawi yang tenang,setelah menunaikan sholat dzuhur saya langkahkan kaki menuju rawdah. Di Area berkarpet hijau itu saya panjatkan syukur kepada pemilik jiwa saya masih diberiNYA kesempatan lagi untuk kembali sholat di Mesjid Nabawi dan menuntaskan rindu.Kembali ke hotel saya pandangi kota madinah dari jendela...kota madinah yang belum sibuk dibulan Syawal ini kelihatan bersiap menyambut tamu Allah SWT yang akan mulai berdatangan beberapa minggu lagi.

9 Agustus 2014, Mengunjungi Mekkah

Kami berangkat dari rumah sekitar pukul 3 dini hari, masih gelap memang tetapi ini menguntungkan karena  4 anak kami bisa melanjutkan tidur di mobil. Perjalanan ke Mekkah akan memakan waktu sekitar 3 jam dan meqat kami ada di kota Rabigh. Sepanjang jalan kami kadang berjumpa bus bus pembawa pekerja imigran,kebanyakan dari pekerja ini bekerja di sektor konstruksi. Saudi memang negara yang tidak pernah berhenti membangun saat ini sedang dibangun King Abdullah Economic City yang papan platformnya bisa dilihat di sepanjang jalan bebas hambatan nomer  60 ada juga pembangunan kota olahraga dan juga statiun kereta api yang saat ini baru bisa dilihat konstrusinya saja.

Kami memulai umrah sekitar jam 7 pagi, suasana Masjidil Haraam  tidak ramai dan cuaca juga tidak begitu panas.Saat tawaf saya sengaja berjalan pelan pelan karena saya ingin menikmati ritual tawaf lebih lama,begitu juga saat sa'i saya sengaja menolak kursi roda yang ditawarkan, saat seperti ini saya ingin melangkahkan kaki,dalam setiap langkah saya panjatkan syukur Allah SWT memberikan kembali nikmat untuk saya kembali ber-umrah. Selesai tawaf dan Sa'i saya sempatkan untuk sholat di Al-hateem. Suasana tawaf tidak begitu padat saat itu,saya sempatkan duduk berteduh dibawah ring mataf menikmati pemandangan didepan mata. Menikmati Masjdil haraam menuntaskan rasa rindu hanya rasa tenang yang saya rasakan.Masjidil haram masih terus diperluas dan proses perluasannya masih belum selesai sampai sekarang.Crane terlihat dibeberapa sudut masjid, pembangunan yang berpacu dengan waktu untuk bersiap menyambut tamu Allah musim haji tahun ini yang quotanya masih tidak seramai tahun sebelumnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun