Mohon tunggu...
Tika GT
Tika GT Mohon Tunggu... -

Menulis apa yang terbersit dalam hasrat dan tak mampu terungkap lisan bila ada "kesempatan".

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kasih Seorang Anak Jaman Sekarang

9 Mei 2011   22:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:54 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terbayang pembicaraanku pada mama baru saja, "Adikmu hari ini menikah, dia baru saja sms mama mohon doa restu atas pernikahannya hari ini". Saat ku tanya siapa yang perempuan yang dinikahi adikku mama hanya menjawab tak pernah di beri tahudengan siapa dan rencana pernikahannya. Mama yang melahirkan, menyekolahkan dan membesarkannya  saja tak pernah tahu dan hanya di kabari oleh sebuah SMS apalagi aku kakak kandungnya. Apakah terlalu miskin hingga tak punya pulsa untuk mengabari kami kakak dan adik kandungnya??? atau memang tak perlu mengabari kami, toh dalam Agama hanya kami wanita yang harus mengabari ayah atau saudara laki-laki demi kesyahan pernikahan kami ??? Ya sudahlah, mungkin dari aku kakak kandung yang tak penting.

Aku berpikir simple saja saat tahu tak dikabari adik kandungku perihal pernikahannya itu, mama saja hanya di SMS pada hari H. Hanya mohon doa restu padahal berapa jauhnya jarak Jakarta - Surabaya. Dikatakan tak mampu secara ekonomi juga tidak. Begitulah bila seorang sudah berpangkat atau kaya, sering lupa. Mungin yang diingatnya hanya mereka yang terdekat jarak dan selalu "manis". Suara mama saja tak ada rasa kecewa hanya datar saja saat mengabari tentang isi SMS anaknya yang sudah jadi "orang" di ibukota itu. Jadi kenapa aku yang seorang kakak kandung yang dulu tumbuh bersama juga harus kecewa.

Hal pernikahan adikku yang sudah menjadi seorang perwira ini kembali mengganggu pikiranku saat adik bungsu kami menelpon dan kembali mengabarkan. "Betul-betul Malin Kundang ya, dia pikir dia lahir dari batu" begitu ekspresi resah adik bungsuku ini. Baru terpikirkan olehku perasaan mama di balik suara datarnya yang tegar. Mama oh mama................. itulah balasan kasih seorang anak !!! Entah apa yang mama telah lakukan hingga harus pantas diperlakukan dengan kasih seperti itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun