Mohon tunggu...
Giandi Ferniawan Pamungkas
Giandi Ferniawan Pamungkas Mohon Tunggu... Insinyur - Karyawan BUMN Perum Jasa Tirta II

menulis dan berpikir dengan persepsi yang berbeda

Selanjutnya

Tutup

Politik

Caleg Perempuan Patut di Perhitungkan

6 April 2014   01:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:01 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sosok perempuan selama ini sering di remehkan karena cenderung terlihat lemah dan harus selalu ada di bawah perlindungan seorang laki – laki. Tapi sebenarnya di dalam diri seorang wanita pun ada potensi – potensi yang besar dan menunggu untuk di realisasikan, dalam hal ini berpolitik. Saat ini sering kita lihat banyak sosok sosok wanita yang bermunculan sebagai caleg. Memang ada peraturan dalam Undang – Undang yang menyatakan bahwa jumlah keberadaan anggota parlemen perempuan adalah 30 %. Semoga saja caleg – caleg yang sekarang ini hadir bukan karena ingin memenuhi kuota itu saja tapi dapat memberi perubahan kepada Indonesia ke arah yang lebih baik.

Selama ini para caleg laki – laki lah yang akhirnya terpilih sedangkan yang caleg perempuan kebanyakan tersingkir. Menurut saya hal ini terjadi karena para caleg perempuan ini kurang mendapat perhatian dari warga karena pola pikir masyarakat yang harus dipilih sebagai anggota legislatif itu ya laki – laki. Kebanyakan dari mereka tidak mengetahui bahwa ada kuota 30 % yang harus dipenuhi di kursi parlemen. Memang apa salahnya memilih caleg perempuan. Bisa sajakan caleg perempuan yang tidak dipilih itu punya kemampuan berpolitik yang lebih daripada caleg laki – laki yang terpilih.Mari kita lihat yang sudah – sudah. Sebelumnya saya sampaikan di sini saya hanya memaparkan kenapa kita haru pilih caleg perempuan dan tidak punya unsur keberpihakan ke salah satu partai politik manapun. Coba lihat Nurul Arifin, anggota DPR untuk dapil VII Jawa Barat. Sampai saat ini kinerjanya hampir tidak ada cacatnya. Memang sih masih ada juga anggota DPR perempuan yang terlibat korupsi dan kinerjanya tidak bagus. Tapi itu kan terjadi karena saat pencalonannya, penilaian terhadap kualitas kadernya kurang ketat dan terkesan sembarangan. Semoga caleg – caleg yang sekarang ini terutama yang perempuan sudah melewati seleksi yang ketat sebelum mereka menyalonkan diri.

Untuk pemilu tahun ini, caleg perempuan patut diperhitungkan dan potensial untuk dipilih. Karena dengan adanya sosok perempuan di parlemen, nantinya diharapkan pemikiran dan persepsi para anggota DPR ini menjadi seimbang yaitu dapat merealisasikan aspirasi masyarakat yang nantinya dapat memberi manfaat kepada seluruh lapisan masyarakat baik yang laki – laki dan perempuan. Contoh mudahnya seperti ini. Untuk proyek angkutan umum misalnya kereta, pasti pemerintah akan memikirkan dari segi umumnya saja. Lalu apa yang terjadi, banyak kejadian pelecehan seksual terhadap perempuan yang tentunya kita tidak mau hal ini terjadi. Coba saja jika dari awal pembuatan keputusan itu anggota DPR yang perempuan ketika rapat semua hadir, pasti kejadian tersebut bisa dicegah dari awal. Maka dari itu, untuk pemilu tahun ini harus banyak caleg perempuan yang memiliki kemampuan berpolitik, cerdas, dan anti korupsi terpilih supaya nantinya keputusan – keputusan yang dibuat oleh parlemen menjadi lebih efektif dan efisien serta dapat bermanfaat untuk seluruh lapisan masyarakat dan seluruh gender.

Saya hanya mahasiswa biasa dan tidak mengambil studi di fakultas ilmu sosial dan politik jadi maaf jika artikel diatas tidak sesuai dengan ilmu politik yang ada, disini saya mencoba membagi opini dari sudut pandang saya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun