Mohon tunggu...
Siti nurjanah
Siti nurjanah Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

Suka melakukan perjalanan, baca buku, nonton film atau drama juga mendengarkan musik. - Nulis juga di : https://www.stnurjanahh.com - IG dan Twitter : @st_nurjanahh

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Battle Of Surabaya, Animasi Lokal Berlatar Belakang Sejarah

22 Agustus 2020   23:15 Diperbarui: 23 Agustus 2020   07:41 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Battle Of Surabaya (Gambar : Themoviedb.org)

Bulan Agustus, bagi bangsa Indonesia adalah moment yang begitu bersejarah lantaran di bulan inilah kemerdekaan di proklamirkan. Itu sebabnya Agustus kerap kali di juluki bulan kemerdekaan.

Biasanya di hari-H itu suka di tayangkan kembali film-film nasional yang berkaitan dengan moment kemerdekaan. Ah, Aku jadi teringat karya anak bangsa yang hebat menurutku. Sebuah animasi berlatar belakang semangat perjuangan dan sejarah kemerdekaan.

Menelisik sepak terjang film ini bukan juga tanpa perjuangan, sempat menawarkan di beberapa tv nasional tapi yang didapat adalah penolakan. Akhirnya sutradara muda Aryanto Yuniawan serta pihak produksi yakni MSV Pictures dan STIMIK Amikom Yogyakarta mengemas kembali sampai kemudian mendapat kesempatan penayangan di bioskop tanah air pada Agustus 2015.

Battle of Surabaya, animasi 2D dengan durasi 99 menit ini menceritakan tentang kilas sejarah pasca peledakan Hiroshima dan Nagasaki oleh para sekutu. Nyatanya, pasca kemerdekaan di proklamirkan, keadaan masih mencekam terutama di Surabaya. Peristiwa Insiden Bendera di Hotel Yamato dan kedatangan Sekutu yang ditumpangi Belanda menuntut hak atas Hindia Belanda.

Di kota Surabaya, para tokoh bangsa khususnya yang di Jawa Timur seperti Residen Sudirman, Gubernur Suryo, Pak Moestopo, Bung Tomo, dan banyak lainnya membangkitkan semangat pemuda bangsa untuk memilih berjuang mempertahankan kemerdekaan hingga puncaknya pada 10 November 1945.

Iya, film Battle Of Surabaya memang mengambil kilas dan latar sejarah 10 November 1945. Sosok bocah penyemir sepatu berusia 13 tahun bernama Musa menjadi central utama dalam film ini. Musa memiliki misi sebagai kurir surat-surat rahasia untuk para tentara dan pejuang Indonesia serta mengantar surat-surat pribadi para pejuang untuk keluarganya.

Dalam menjalankan tugas mengantarkan surat-surat itu, Musa dibantu oleh sahabatnya Yumna, gadis yang dijumpainya di pasar yang ternyata memiliki misi yang sama serta Danu yang merupakan seorang anggota pasukan tentara. Ia ditugaskan untuk mengawal Musa mengantar surat-surat rahasia tersebut. Berbagai petualangan penuh ancaman dari pihak asingpun menghadang bahkan mereka harus kehilangan orang-orang yang dicintainya.

Mengambil tema nasionalisme, film ini cukup berhasil mengemas cerita yang edukatif sehingga membuat penonton bisa mempelajari banyak hal, khususnya sejarah bangsa. Cerita dalam film Battle Of Surabaya juga tidak melulu tentang perang justru mengambil banyak sisi misalnya saja dari sudut pandang  korban perang atau partisipan perang yang membuat film ini menjadi humanis.

Melibatkan beberapa dubber dari publik figure misalnya Maudy Ayunda sebagai Yumna dan Reza Rahadian sebagai Danu. Untuk karakter Musa di isi oleh Ian Saybani seorang Anchor Radio dan sudah beberapa kali mengambil peran dubber dari kartun luar negeri. Animasinyapun terbilang cukup bagus dan halus, sekilas memang mirip anime Jepang tapi Aku rasa itu bukan sebuah cela. Bahkan beberapa penghargaan internasional sudah diraih sebagai bentuk apresiasi.

Hanya disayangkan, di negeri sendiri karya anak bangsa ini kurang mendapat sambutan. Selama masa tayangnya, hanya bisa menarik tak lebih dari 50 ribu penonton. Bahkan Aku pun harus menyaksikan film ini di saat penayangannya di bioskop, harus ke area Jakarta lain karena di domisili Aku tidak ada seat penayangannya. Bahkan di beberapa milis atau forum masih ditemukan beberapa komentar negatif yang seakan menyudutkan.

Film Battle Of Surabaya memang belum sempurna dari segi animasi, dibanding Disney tentu saja. Akan tetapi dengan berbagai prestasi yang ada, bukankah itu sudah menjadi pembuktian bahwa animasi Indonesia juga memiliki kualitas. Karena sebenarnya negeri ini juga tidak sedikit memiliki Animator-animator handal yang bisa menghasilkan karya-karya membanggakan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun