Mohon tunggu...
Teguh Hariawan
Teguh Hariawan Mohon Tunggu... Guru - Traveller, Blusuker, Content Writer

Blusuker dan menulis yang di Blusuki. Content Writer. "Menyurat yang Silam, Menggurat yang Menjelang " : (Nancy K Florida)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menelisik Misteri Dierlijk Stoffen di Balik Kemegahan Prambanan

26 April 2020   11:47 Diperbarui: 26 April 2020   18:45 2138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Soekmono, mengungkapkan bahwa, Yzerman (Ijzerman) telah melakukan penggalian di perigi Prambanan, terutama di Candi Siwa, Candi Wisnu, dan Candi Brahma serta ketiga candi perwara yang berhadapan dengan candi-candi tersebut. 

Yzerman melaporkan bahwa perigi/ sumuran Candi Siwa memiliki kedalaman 13 meter dengan lebar sekitar 2x2 meter. Ada peti ditemukan di kedalaman 5,75 meter, di bawah lantai bilik (bagian tengah candi). 

Isinya, tanah bercampur arang serta abu dan kepingan-kepingan tembaga/ perunggu. Terdapat 20 biji mata uang, batu-batu akik dan manik-manik. 

Menariknya, di dalam peti juga terdapat potongan-potongan kertas dari emas dan perak serta 12 keping emas. Tujuh diantaranya dipotong segi empat dan ada tulisan. Sedangkan 5 lainnya, dipotong berbentuk gambar kura-kura, naga, teratai, persajian dan telur. Selain itu juga terdapat tanah bercampur arang serta tulang bianatang yang hangus dan sekeping perhiasan di bawah peti. 

Penggalian di candi Wisnu, Yzerman melaporkan menemukan periuk dengan sebuah cupu perunggu di dalamnya, Cupu ini berisi tanah yang bercampur abu, teratai dari emas serta kepingan-kepingan perak yang berukir gambar kura-kura, cakra dan wajra, serta salib perak. 

Selain itu juga ditemukan batu-batu akik dan potongan emas serta perak. Begitupula di Candi Brahma, ditemukan periuk yang berisi pecahan tembikar dan sebuah mata uang emas.

Saat menggali di Candi Nandi, Yzerman menemukan sisa-sisa seekor Trenggiling besar yang tidak dibakar sebelumnya. Juga ditemukan rahang Tupai, dua geraham Landak, geraham Lembu dan sepotong pecahan periuk. 

Sedangkan dari perigi Candi Perwara Utara (yang berhadapan dengan Candi Wisnu), terdapat batu-batu candi dari bagian sungkup (atap candi) serta tulang-tulang kerangka manusia yang utuh. Kondisi kerangkanya baik, kata Yzerman.

Akhirnya, menurut Soekmono, Yzerman telah melakukan uji kimia terhadap abu dari Candi Siwa dan Candi Wisnu. Hasilnya dituliskan oleh Yzerman sebagai... de asch geeft bij verhitting emptyreumaticsche dierlijk stoffen wijst.

Artinya (setelah saya lihat di Google Translate) adalah sisa pembakaran dari unsur/ zat hewani. Soekmono memaknai bahwa pendapat yang menganggap abu yang didapatkan di perigi candi adalah hasil pembakaran jenazah manusia adalah belum terbukti secara mutlak. Karena dari beberapa temuan di perigi candi juga terdapat abu dari sisa pembakaran tulang binatang. 

Singkatnya, abu yang tersimpan di peripih candi adalah dierlijk stoffen. Abu dari hewan bukan manusia. Jadi, benar kiranya jika kerangka utuh di Candi Prambanan adalah kerangka manusia dari zaman kemudian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun